http://cuk-ing.blogspot.com/
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Experiment kami kami mencoba untuk mengetahui
tingkat kebutukan oksigen (O2) pada hewan tertentu. Oksigen pada
dasarnya merupakan suatu hal yang sangat di butuhkan dalam kehidupan makluk
hidup. Dalam menggunakan oksigen setiap makluk hidup mempunyai cara tersendiri
yang dapat menunjang kehidupan makluk tersebut. Oksigen terdapat di berbagai
tempat kecuali pada ruang hampa di luar angkasa. Alam menyediakan oksigen yang
berlimpah sehingga setiap makluk hidup dapat mengunakanya secara bebas. Dari
berbagai gas, oksigen merupakan salah satunya yang berfungsi bagi manusia
maupun hewan. Hewan membutuhkan oksigen untuk bernapas sepertihalnya manusia
tanpa oksigen manusia dan hewan akan mati.
Manusia dapat
mengikat oksigen dikarenakan terdapat hemogelobin didalam tumbuh manusia.
Sedangkan hewan mempunyai pernapasan tertentu. Seperti :
1. Respirasi pada Amoeba
Amoeba
merupakan organisasi bersel tunggal. Tidak mempunyai alat respirasi khusus O2
berdifusi secara langsung dari lingkungan ke dalam tubuhnya. Di dalam mitokondria,
O2 akan mengoksidasi zat makanan, dan akan menghasilkan energi dan
sisa oksidasi berupa air dan CO2. CO2 akan dikeluarkan
dari tubuh melalui difusi pula yang arahnya berlawanan dengan O2.
2. Respirasi
pada Protozoa
|
http://cuk-ing.blogspot.com/
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Respirasi,
atau bernapas, memiliki tiga fungsi utama yaitu untuk mengambil oksigen, untuk
mengeluarkan karbon dioksida, dan untuk meregulasi komposisi relatif dari
darah. Tubuh membutuhkan oksigen untuk metabolisme makanan. Selama proses
metabolisme, oksigen digabungkan dengan atom karbon dalam makanan, memproduksi
karbon dioksida (CO2). Sistem pernapasan membawa udara, termasuk oksigen,
melalui inspirasi, menghilangkan karbon dioksida melalui ekspirasi.
Sistem
pernapasan melibatkan beberapa organ, termasuk hidung, mulut, faring, trakea,
diafragma, otot perut, dan mulut kemudian melewati faring dan laring untuk
trakea. Trakea, tabung berotot membentang ke bawah dari laring, membagi di
ujung bawah menjadi dua cabang yang disebut bronkus primer. Setiap bronkus
memasuki paru-paru, di mana ia kemudian membagi ke saluran pernapasan sekunder,
bronkiolus dan akhirnya duktus alveolar mikroskopis, yang berisi banyak
kantung-kantung kecil yang disebut alveoli. Alveoli dan kapiler bertanggung
jawab untuk pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Inspirasi
udara proses aktif, disebabkan oleh kontraksi otot. Inspirasi menyebabkan paru-paru untuk mengembang di dalam thorax
(dinding dada). Ekspirasi, kontras adalah fungsi pasif, dibawa oleh relaksasi
paru-paru, yang mengurangi volume paru-paru dalam dada. Paru-paru
mengisi sebagian besar ruang di dalam torax, yang disebut rongga dada, dan
sangat elastis, tergantung di dinding toraks. Oleh
karena itu, jika udara yang masuk ke ruang antara dada dan paru-paru, salah
satu atau kedua paru-paru akan runtuh.
|
http://cuk-ing.blogspot.com/
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup, termasuk manusia membutuhkan makanan sepanjang hidupnya. Zat makanan terdiri dari karbohidat , lemak , protein , mineral , dan vitamin .Makanan yan kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energy, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan . kita membutuhkan makanan dalam jumlah tepat dan mengandung zat nutris lengkap , seperti karbohidrat , protein , lemak , vitamin , mineral dan air .
Kekurangan / kelebihan salah satu dari zat makanan diatas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya , kelebihan zat makanan akan membawa dampak yang kurang baik juga bagi tubuh kita. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi .
Kebutuhan zat makanan masing-masing orang berbeda , akan tetapi disarankan bahwa kita sebaiknya mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung protein sekitar 10-15%, lemak sebesar 20% dan karbohidrat sebesar 65-70% . Untuk itu , Praktikum isi perlu kita lakukan guna mengetahui kandungan dari berbagai bahan makanan yang sering kita konsumsi , agar kita dapat mengatur komposisi zat makanan kita agar kita tidak mengalami malnutrisi dan dapat mengatur keseimbangan jumlah bahan makanan didalam tubuh kita agar sesuai dengan angka kecukupan gizi.
|