Oleh : Himam A’bid Fatta
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai merah merupakan tanaman yang dapat
tumbuh dimana saja karena daya adaptasinya luas. Cabai merah dapat ditanam
mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi sampai ketinggian 2.000 m dpl.
Cabai merah akan tumbuh baik bila ditanam di tempat yang berkelembaban sedang
sampai tinggi dan bersuhu 18 – 300. Sama seperti jenis cabai lainnya, cabai
merah menghendaki curah hujan tahunan 600 – 1.250 mm. Cabai merah pun
membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari selama hidupnya.
Lalat buah merupakan salah satu hama
utama yang menyerang berbagai buah di Indonesia. Hama ini dapat menurunkan
produksi baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, infestasi hama
ini menyebabkan buah-buahan yang akan diekspor sering tidak diterima di pasar
luar negeri karena adanya kekhawatiran akan menyebarnya hama ini ke negara
tujuan ekspor.
Sejauh ini, lalat buah termasuk hama
yang sulit dikendalikan. Beberapa teknik pengendalian.
baik secara tradisioanal maupun modern telah banyak diaplikasikan namun
hasilnya belumlah optimal. Walaupun demikian, usaha-usaha pengendalian tetap
harus kita upayakan sebisa mungkin agar dampak dari serangan tidak terlalu
merugikan.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui aplikasi feromon seks
2. Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pengendalian hama lalat buah dengan menggunakan feromon seks (metyl eugenol)
3. Untuk
mengetahui keuntungan pengendalian dengan
menggunakan feromon seks.