Karya Ilmiah-Pengaruh Pupuk Petai Cina Terhadap Tumbuhan Selada
ABSTRAK
Selama ini daun lamtoro atau daun petai cina
digunakan untuk penghijauan, pencegahan erosi, mengobati luka ringan , mauoun
pakan babi. Sedangkan lidah mertua telah dimanfaatkan sebagai pagar rumah,
sebagai parfum, mencegah diabetes. Kemudian getahnya digunakan untuk obat anti
septik dan negara jepang telah memanfaatkan nya sebagai bahan pembuat kain dan
kreasi anyaman.
Saat ini kedua tanaman ini belum digunakan secara
maksimal dalam hal pembuatan pupuk untuk tanaman. Sebab mereka mengandung
nitrogen, fosfor, kalium, karbon,dan oksigen jika dilihat dari kandungannya.
Oleh karena itu saya berinisiatif untuk mengolah daun lamtoro dan daun lidah
mertua, untuk menjadikan pupuk bagi pertumbuhan tanaman.\
Dalam melakukan
penelitian ini saya menggunakan meetode eksperimen, dengan menggunakan 12 sample
tumbuhan selada. Penelitian ini
dilakukan sekitar 21 hari yaitu dimulai tanggal 4 agustus 2013 hingga 24
agustus 2013, meliputi persiapan, study pustaka, percobaan, dan penyusunan
laporan. Dan terdapat tiga jenis variabel
yaitu
·
Variabel
bebas = dosis pupuk kompos. Untuk pemberian
tanaman selada
·
Variabel
terikat = kecepatan pertambahan panjang tunas
meristem,panjang batang dan jumlah daun.
operasional : kecepatan pertambahan panjang tunas meristem , panjang
batang dan jumlah daun dengan interval pengamatan setiap 24 jam sekali di pagi
hari.
·
Variabel
kontrol = jenis tanaman, volume dan frekuensi
penyiraman, dan media tanam
Dari percobaan yang telah saya lakukan terdapat 12
tanaman selada, ternyata tanaman yang
dapat tumbuh secara optimal yaitu kelompok tanaman Pot C, yang diberi pupuk kompos
daun petai cina dengan dosis yang secukupnya,, ini disebabkan karena daun petai
cina mengandung fosfor, nitrogen, dan kalium. Yang berguna dalam proses pertumbuhan.
Dan hal ini
membuktikan bahwa pupuk hasil fermentasi ini dapat memacu pertumbuhan tanaman
selada. Jadi pupuk
daun lamtoro dapat untuk eningkatkan pertumbuhan tanaman
BAB I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pertumbuhan
adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel ( yang tidak dapat
balik ) dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari
tiap tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasanya disertai dengan terjadinya
perubahan bentuk, dan pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji,
perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi
karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi, apabila
prosesimbibisi sudah optimal, di mulailah perkecambahan.
Dalam
masa pertumbuhan tanaman banyak unsur hara yang sangat dibutuhkan baik itu
untuk masa vegetatif ataupungeneratif, diantaranya unsur hara yang di perlukan
seperti nitrogen, fosfor, kalium clorine, sulfure, klsium, magnesium, zat besi.
Taksedikit pula tanaman / tumbuhan yang mengandung berbagai unsur hara
tersebut. Seperti daun lamtoro atau bisa disebut dengan daun petai cina dan
lidah mertua.
Selama
ini daun lamtoro atau daun petai cina digunakan untuk penghijauan, pencegahan
erosi, mengobati luka ringan , mauoun pakan babi. Sedangkan lidah mertua telah
dimanfaatkan sebagai pagar rumah, sebagai parfum, mencegah diabetes. Kemudian
getahnya digunakan untuk obat anti septik dan negara jepang telah memanfaatkan
nya sebagai bahan pembuat kain dan kreasi anyaman.
Saat
ini kedua tanaman ini belum digunakan secara maksimal dalam hal pembuatan pupuk
untuk tanaman. Sebab mereka mengandung nitrogen, fosfor, kalium, karbon,dan
oksigen jika dilihat dari kandungannya. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk
mengolah daun lamtoro dan daun lidah mertua, untuk menjadikan pupuk bagi
pertumbuhan tanaman.
B.
Rumusan
Masalah
Bedasarkan
latarbelakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana
pengaruh pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada
2. Apakah
daun lamtoro dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman
C.
Tujuan
Penelitian
Bedasarkan
rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui
pengaruh pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada
2. Mengetahui
pemanfaatan daun lamtoro untuk meningkatkan kesuburan tanaman
D.
Manfaat
Penelitian
Diharapkan
penelitian ini memberikan manfaat yang berguna . diantaranya :
1. Bagi
tanaman = dapat mempercepat pertumbuhan tanaman
2. Bagi
peneliti = penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan
penelitian lanjutan.
BAB II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganis yang
ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah.
Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman.
Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu
unsur hara makro dan unsur hara mikro.
Unsur Hara Makro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro
adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.
Unsur Hara Mikro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur
hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.
A. Makro
Primer
1.
Nitrogen
Nitrogen merupakan salah Satu unsur hara yang sangat
penting dan diperlukan dalam jumlah besar . tanaman menyerap unsur ini dalam
bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4+). Senyawa Nitrogen dibutuhkan
untuk membentuk asam amino menjadi protein. Nitrogen dibutuhkan pula dalam
pembentukan klorofil, asam nukleat dan enzim. Dalam pertumbuhan tanaman secara
umum terutama pada fase vegetatif berperan dalam pembentukan tunas, perkembangan batang dan
daun.
2.
Fosfor
Fosfor merupakan unsur makro yang menyusun komponen
setiap sel hidup, fosfor dalam tumbuhan sangat membantu pembentukan protein dan
mineral yang sangat penting bagi tanaman, merangsang pembentukan bunga, buah,
dan biji. Bahkan mampu mempercepat pemasakan buah dan membuat biji lebih
berbobot. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman , merangsang
pertumbuhan dan perkembangan akar.
3.
Kalium
Kalium merupakan unsur makro seperti nitrogen dan
fosfor, kalium berperan penting dalam fotosintesis, karena secara langsung
meningkatkan pertumbuhan dan luas daun. Disamping itu kalium dapat meningkatkan
pengambilan karbondioksida, memindahkan gula pada pembentukan pati dan protein,
membantu proses membuka dan menutup stomata, kapasitas menyimpan air, memperluas
pertumbuhan akar, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit, memperkuat tubuh tanaman supaya daun bunga dan buah tidak gampang
rontok Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif/menambah rasa
manis pada buah, mensuplai karbohidrat yang banyak terutama pada tanaman
umbi-umbian.
B. Makro
Sekunder
1. Sulfur
Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-.
Sulfur menjadi unsur utama setelah nitrogen dalam pembentukan protein, sehingga
sangat membantu perkembangan bagian tanaman yang sedang tumbuh, seperti pucuk,
akar atau anakan. Sulfur sangat berperan dalam pembentukan klorofil dan
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan jamur. Sulfur juga membentuk
senyawa minyak yang manghasilkan aroma , seperti pada bawang merah , bawang
putih dan cabe. Pada tanaman
kacang-kacangan merangsang pembentukan bintil akar, sedangkan pada tanaman
pepaya sebagai aktifator enzim yang membentuk papain.
2.
Magnesium
Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+ dan
merupakan satu-satunya mineral penyusun klorofil. Sebagai regulator/pengatur
dalam penyerapan unsur lain seperti P dan K, Merangsang pembentukan
senyawa lemak dan minyak, membantu translokasi pati dan distribusi fosfor
didalam tanaman, serta aktifator berbagai jenis enzim tanaman.
3.Kalsium
Kalsium diserap tanaman dalam bentuk ion Ca2+ . Selain
untuk menetralisir PH tanah juga berfungsi sebagai pembentuk dinding sel yang
sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel baru. Tercukupinya kebutuhan
kalsium akan menghasilkan tanaman yang tegar. Pada tanaman padi , batangnya
menjadi lebih kaku dan tidak mudah rebah. Kalsium juga mendorong terbentuknya
buah dan biji yang sempurna.
C. Unsur Hara
Mikro
1.
Besi ( Fe)
Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun
(klorofil). Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan
Cytohrom oxidaseAkibat. Selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam
proses biokimia.
2.
Mangan ( Mn )
Mangan berfungsi sebagai aktifator berbagai enzim yang
berproses dalam perombakan karbohidrat dan metabolisme nitrogen. Mangan bersama
dengan besi membantu terbentuknya klorofil,sehingga bisa mempertahankan kondisi
hijau daun pada daun yang tua. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan
protein dan vitamin terutama vitamin C. Berperan sebagai enzim feroksidase dan
sebagai aktifator macam-macam enzim. Berperan sebagai komponen penting untuk
lancarnya proses asimilasi.
3.
Tembaga ( Cu)
Unsur mikro ini adalah aktifator enzim dalam proses
penyimpanan cadangan makanan. Di dalam tanaman, berperan sebagai katalisator
dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, sebagai salah satu elemen
dalam proses pembentukan vitamin A.
4.
Seng ( Zn )
Dalam jumlah yang sangat sedikit
berperan mendorong perkembangan pertumbuhan. Diperkirakan persenyawaan Zn
berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan
fisiologis. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
5.
Boron ( B )
Sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah- buahan. Pembentukan/pembiakan sel
terutama dalam titik tumbuh pucuk, tepung sari, bunga dan akar. Boron
berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca). Unsur hara Bo
dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan
mencegah bakteri parasit.
6.
Molibdenum ( Mo )
Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada
leguminosa. Sebagai katalisator dalam mereduksi N. Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
7.
Khlor ( Cl )
Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman
seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran. Unsur ini dibutuhkan
dalam proses fotosintesis, dan berkaitan langsung dengan pengaturan tekanan
osmosis di dalam sel tanaman.
D.
Daun Lamtoro
Manfaat dari lamtoro adalah
daunnya dapat digunakan sebagai pupuk hijau yang dapat menyuburkan tanaman
karena daun lamtoro memiliki kandungan nitrogen yang sangat tinggi dibandingkan
dengan daun-daun hijau lainnya , di
saamping itu pula daun lamtoro juga mengandung 0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 %
Kalium.
Semua unsur hara yang terkandung merupakan unsur hara
essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Disamping itu, tanaman ini juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung
yang dapat memberikan unsur hara nitrogen bagi tanaman disekitarnya (http://www.agrobisnis.com, 2008).
Daun
lamtoro dapat digunakan menjadi pupuk hijau yang memiliki manfaat, yaitu
mempertinggi kandungan bahan organik dalam tanah sebagai pengganti yang telah
habis diserap tanaman selama periode pengolahan tanah, Mengurangi leaching
selama periode kosong antara dua objek agronomi yang dikelola, menambah
nitrogen apabila yang dijadikan pupuk hijau adalah legumes, mengurangi erosi
vertikal, dan mengurangi penyakit akar pada tanaman kapas (Jumin, 2002).
E.
Daun
Bambu
daun
bambu mengandung banyak unsur P dan K. Kedua unsur ini sangat berguna bagi perbaikan
struktur tanah dan bagi pertumbuhan tanaman.
F.
Tanah
Pohon Bambu
selain
itu tanah yang berada di bawah pohon bambu juga banyak mengandung berbagai
mikro organisme pengurai ( dekomposer ) yang berguna untuk memicu pengeluaran
zat hara nya . yaitu : 1. Pseudo pnonas
2. Bacillus polymixsa 3. Asoto baztter 4. Trycoderma sp. 5. Glio
cladium s.p. kelima mikroorganisme tersrbut mempunyai peran untuk
menguraikan zat haranya.
G.
Dedak Padi
Dedak padi (hu’ut dalam bahasa sunda) merupakan hasil sisa dari penumbukan atau
penggilingan gabah padi. Dedak
tersusun dari tiga bagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya yaitu :
1.
Kulit gabah yang
banyak mengandung serat kasar dan mineral
2.
Selaput perak
yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral.
Analisa
kandungan nutrisi: 10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan
ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar, 1.6% lemak dan 16% abu serta nilai Martabat
Pati 19
Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%)
Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%)
H. Hipotesis
Pengaruh
pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada
adalah bahwa dengan di beri pupuk organik maka tanaman akan lebih subur dan
lebih cepat pertumbuhannya.
Daun
lamtoro dan lidah mertua dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman karena di
dalam daun tersebut terkandung zat-zat kimia yang menyuburkan tanaman.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Tempat
Penelitian
Dalam
melakukan penelitian ini, penulis menggunakan satu tempat di rumah sendir,
depok gandekan bantul
B.
Waktu
Penelitian
Penelitian
ini dilakukan sekitar 21 hari yaitu dimulai tanggal 4 agustus 2013 hingga 24
agustus 2013, meliputi persiapan, study pustaka, percobaan, dan penyusunan
laporan
C.
Metode
pengumpulan data
Metode
yang di gunakan yaitu metode eksperimen
D.
Sasaran
penelitian
Sampel
: 12 tanaman / bibit selada
E.
Variabel
penelitian
1. Variabel bebas
= dosis pupuk kompos. Untuk pemberian tanaman selada
2. Variabel terikat
= kecepatan pertambahan panjang tunas meristem,panjang batang dan jumlah
daun. operasional : kecepatan pertambahan
panjang tunas meristem , panjang batang dan jumlah daun dengan interval
pengamatan setiap 24 jam sekali di pagi hari.
3. Variabel kontrol
= jenis tanaman, volume dan frekuensi penyiraman, dan media tanam
F.
Alat
dan bahan
Alat
dan bahan yang digunakan meliputu
1. Alat
·
12 poliback ( berukuran sedang )
·
Penggaris dan alat tulis
·
Timbangan
·
Pisau / gunting
·
Takaran air
·
Tabung dekomposer
2. Bahan
·
12 tanaman / bibit tumbuhan selada
·
Daun lamtoro ( petai cina ) 1 kg
·
Lidah mertua ( daun ) ¼ kg
·
Air sumur
·
Dedak ½ kg
·
Tanah pohon bambu ½ kg
·
Urea 8 sendok teh
·
Daun bambu secukupnya
G.
Cara
kerja
· Pembuatan pupuk
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Memotong
daun lamtoro dan lidah mertua hingga berukuran kecil
3. Memasukkan
daun kedalam tabung beserta dengan air, dedak ½ kg, tanah pohon bambu ½ kg,
urea , dan daun bambu.
4. Mengaduk
bahan tersebut sampai rata dan menutup
5. Setelah
campuran tersebut di tutup kemudian menunggu sekitar 6 hari, agar semua terurai
6. Langkah
terakhir berikan pupuk kepada bibit / tanaman.
· Penggunaan pupuk
1. Menanam
12 bibit selada masing – masing 1 pot
2. Memberi
pupuk 1 hari atau 2 hari sekali pada tanaman
Ø Untuk
perlakuan pot A memberikan hasil pupuk fermentasi 100 %
Ø Untuk
perlakuan pot B memberikan langsung daun lamtoro
Ø Untuk
perlakuan pot C. Memberikan pupuk fermentasi secukupnya
Ø Untuk
perlakuan pot D hanya di siram dengan air
3. Meletakkkan
tanaman di tempat yang sesuai
4. Mencatat
hasil pengamatan dalam tabel pengamatan
5. Mengolah
data dalam tabel dan menarik kesimpulan
H.
Rancangan
penelitian
1. Kelompok
pot A diberi pupuk 100 % dengan hasil fermentasi dan disiram
2. Kelompok
pot B diberi pupuk daun lamtoro dan disiram
3. Kelompok
pot C diberi pupuk secukupnya dengan hasil fermentasi dan disiram
4. Kelompok
pot D hanya di siram dengan air saja
I.
Metode
analisis data
Metode
penganalisis data dilakukan dengan jalan mengamati perbedaan fisik dari masing
– masing sampel tumbuhan selada. Yaitu dengan mengamati pertambahan panjang
tumbuhan dan jumlah daun.
J.
Jadual
penelitian
Tabel
1.1 jadual penelitian
No
|
Uraian Kegiatan
|
Minggu ke
|
Keterangan
|
||
I
|
II
|
III
|
|||
1
|
Persiapan
|
ü
|
|||
2
|
Pembuatan pupuk
|
ü
|
|||
3
|
fermentasi
|
ü
|
|||
4
|
Tanam
|
ü
|
|||
5
|
Pemberian pupuk
|
ü
|
ü
|
||
6
|
Pengamatan
|
ü
|
ü
|
||
7
|
Tabulasi data
|
ü
|
ü
|
||
8
|
Laporan
|
ü
|
BAB IV.
DATA DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan
pengamatan dan penelitian langsung terhadap tanaman selada.
Tabel
1.2 Panjang Batang Pada tumbuhan selada
Pot
|
Panjang
batang hari ke … (cm)
|
|||||||||||||||
Hari
ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
||
A
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,7
|
1,7
|
2
|
2
|
mati
|
mati
|
mati
|
mati
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
0,7
|
-
|
-
|
2,2
|
2,2
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
1,1
|
1,5
|
1,5
|
1,5
|
1,5
|
mati
|
Mati
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
B
|
1
|
-
|
-
|
-
|
1
|
-
|
-
|
2,7
|
3,2
|
3,8
|
4
|
4
|
4,2
|
4,5
|
4,5
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
1
|
-
|
-
|
2,7
|
3,2
|
4
|
4,5
|
4,5
|
4,6
|
4,6
|
5
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
1,8
|
-
|
-
|
2
|
2,3
|
2,8
|
3,2
|
3,4
|
3,5
|
4
|
4,5
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
C
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
3,5
|
3,8
|
5,3
|
5,3
|
6
|
6,2
|
6,5
|
6,5
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2,1
|
-
|
-
|
3,3
|
3,7
|
5
|
5,1
|
5,1
|
5,2
|
5,2
|
5,2
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
2,4
|
-
|
-
|
3
|
3,2
|
4,1
|
4,8
|
4,8
|
4,8
|
4,8
|
5
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
D
|
1
|
-
|
-
|
-
|
0,7
|
-
|
-
|
1,2
|
2,2
|
3
|
3,5
|
3,7
|
4,2
|
4,5
|
5
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
0,6
|
-
|
-
|
1
|
1,2
|
2
|
2,5
|
2,6
|
3
|
3
|
4
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
0,6
|
-
|
-
|
1,9
|
1,8
|
2,1
|
2,5
|
2,5
|
3
|
3
|
3,5
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel
1.3 Banyak nya Jumlah Daun Pada tumbuhan selada
Pot
|
Banyak
nya daun hari ke …
|
|||||||||||||||
Hari
ke
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
||
A
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
mati
|
mati
|
mati
|
Mati
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
mati
|
mati
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
B
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
C
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
D
|
1
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
|
2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
3
|
3
|
||
3
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
||
rataan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B. Pembahasan
Dari
percobaan yang telah saya lakukan terdapat 12 tanaman selada, dan kemudian
dibagi menjadi empat perlakuan tanaman selada terhadap hasil pupuk petai cina.
Yang
pertama yaitu perlakuan tanaman pot A, disini saya memperlakukan pot A dengan
memberi pupuk 100%, artinya yaitu memberikan pupuk secara penuh ,disini saya
memberikan pupuk setiap 3 hari sekali, pada awalnya tanaman pot A 1,2,3 tumbuh
subur , tetapi setelah pengamatan tanaman hari ke 11, tanaman pot A 1, mati dan
tanaman 3 mati pada hari ke 13, dan tanaman 2 hanya mempunyai tinggi batang
kurang lebih 2 cm, hal ini dikarenaman jika memberikan pupuk yang tidak sesuai
dengan takaran atau berlebihan akan menimbulkan tanaman itu tidak sehat, dan
akhirnya tanaman merasa panas dan mati, kemudian tanaman 2 tidak bisa tumbuh
seccara optimal, hanya mempunyai tinggi 2,5 cm.
Yang
kedua tanaman POT B, disini tanaman hanya diberi dedaunan petai cina secara 5
hari sekali, hingga sampai pada hari hari ke 14 tanaman tidak ada yang mati, dan
tumbuh merata tanaman 1 mempunyai tinggi batang 4,5, tanaman 2 mempunyai tinggi
batang 5 cm, dan tanaman pot 3 mempunyai tinggi batang 4,5 cm,
Selanjutnya yaitu tanamna pot C , disini tanaman pot C
diberikan hasil pupuk fermentasi daun petai cina, tanaman diberikan pupuk
secukupnya setiap 3 hari sekali, dan hasilnya pada hari ke 14 yaitu memperolah pertumbuhan
yang optimal , pada tanman 1 mempunyai tinggi batang 6,5 cm, tanaman 2
mempunyai tinggi batang 5,2 cm, dan tanaman 3 mempunyai tinggi batang 5 cm, hal
ini membuktikan bahwa pupuk hasil fermentasi ini dapat memacu pertumbuhan
tanaman selada.daun petai cina mengandung nitrogen, 0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 % Kalium. yang zat hara
ini dibutuhkan untuk memacu proses pertumbuhan tanaman.
Yang terakhir yaitu tanaman pot D, disini tanaman
tidak diberi apa apa, dan hanya di beri air saja, dan hasilnya sampai hari ke
14 , tanamna 1 mempunyai tinggi 5 cm, tanaman 2 mempunyai tinggi 4 cm , dan
tanaman 3 mempunyai tinggi 3,5 cm.
BAB V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian yang
telah peneliti lakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. pengaruh
pupuk terhadap pertumbuhan tanaman selada,tumbuhan akan terhambat bahkan mati
jika di beri pupuk 100 % ,sedangkan tumbuhan akan bertumbuh dengan optimal jika
hanya diberi pupuk secukupnya saja
2. Apakah
daun lamtoro dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman, pupuk
daun lamtoro dapat untuk eningkatkan pertumbuhan tanaman
B.
Saran
Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh
pupuk organik terhadap tumbuhan selada dan penanaman pada media tumbuh yang lebih luas
DAFTAR PUSTKA :
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
diakses
pada : 5 agustus 2013
diakses pada : 5 agustus 2013
diakses pada : 5 agustus 2013
BIODATA
PENULIS
Nama
lengkap : Gen Adi Wisangeni
NIS :
Jenis
kelamin : Laki - Laki
Tempat,
tanggal lahir : Bantul, 19 November 1995
No.
Telepon : 08973760937
e-mail : wgenadi@yahoo.com
Asal SMA
: SMA N 1 Jetis
Alamat
Rumah : Depok Gandekan Bantul,
Bantul, Yogyakarta.
Alamat
Sekolah : Kertan, Sumberagung,
Jetis, Bantul, Yogyakarta.
No.
Telepon : 0818262575
Pendidikan
SD : SD N 1 Bantul
SMP : SMP N 1 Sewon
SMA : SMA N 1 Jetis
Comments
Post a Comment