-->
http://cuk-ing.blogspot.com/

ABSTRAK 
Selama ini daun lamtoro atau daun petai cina digunakan untuk penghijauan, pencegahan erosi, mengobati luka ringan , mauoun pakan babi. Sedangkan lidah mertua telah dimanfaatkan sebagai pagar rumah, sebagai parfum, mencegah diabetes. Kemudian getahnya digunakan untuk obat anti septik dan negara jepang telah memanfaatkan nya sebagai bahan pembuat kain dan kreasi anyaman.
Saat ini kedua tanaman ini belum digunakan secara maksimal dalam hal pembuatan pupuk untuk tanaman. Sebab mereka mengandung nitrogen, fosfor, kalium, karbon,dan oksigen jika dilihat dari kandungannya. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk mengolah daun lamtoro dan daun lidah mertua, untuk menjadikan pupuk bagi pertumbuhan tanaman.\
            Dalam melakukan penelitian ini saya menggunakan meetode eksperimen, dengan menggunakan 12 sample tumbuhan selada. Penelitian ini dilakukan sekitar 21 hari yaitu dimulai tanggal 4 agustus 2013 hingga 24 agustus 2013, meliputi persiapan, study pustaka, percobaan, dan penyusunan laporan. Dan terdapat tiga jenis variabel yaitu

·         Variabel bebas = dosis pupuk kompos. Untuk pemberian tanaman selada
·         Variabel terikat = kecepatan pertambahan panjang tunas meristem,panjang batang dan jumlah daun.  operasional : kecepatan pertambahan panjang tunas meristem , panjang batang dan jumlah daun dengan interval pengamatan setiap 24 jam sekali di pagi hari.
·         Variabel kontrol = jenis tanaman, volume dan frekuensi penyiraman, dan media tanam
Dari percobaan yang telah saya lakukan terdapat 12 tanaman selada, ternyata tanaman yang dapat tumbuh secara optimal yaitu kelompok tanaman Pot C, yang diberi pupuk kompos daun petai cina dengan dosis yang secukupnya,, ini disebabkan karena daun petai cina mengandung fosfor, nitrogen, dan kalium. Yang berguna dalam proses pertumbuhan. Dan hal ini membuktikan bahwa pupuk hasil fermentasi ini dapat memacu pertumbuhan tanaman selada. Jadi pupuk daun lamtoro dapat untuk eningkatkan pertumbuhan tanaman
 
BAB I.
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel ( yang tidak dapat balik ) dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasanya disertai dengan terjadinya perubahan bentuk, dan pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif pada tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji, perkecambahan dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya air ke dalam biji melalui proses imbibisi, apabila prosesimbibisi sudah optimal, di mulailah perkecambahan.
Dalam masa pertumbuhan tanaman banyak unsur hara yang sangat dibutuhkan baik itu untuk masa vegetatif ataupungeneratif, diantaranya unsur hara yang di perlukan seperti nitrogen, fosfor, kalium clorine, sulfure, klsium, magnesium, zat besi. Taksedikit pula tanaman / tumbuhan yang mengandung berbagai unsur hara tersebut. Seperti daun lamtoro atau bisa disebut dengan daun petai cina dan lidah mertua.
Selama ini daun lamtoro atau daun petai cina digunakan untuk penghijauan, pencegahan erosi, mengobati luka ringan , mauoun pakan babi. Sedangkan lidah mertua telah dimanfaatkan sebagai pagar rumah, sebagai parfum, mencegah diabetes. Kemudian getahnya digunakan untuk obat anti septik dan negara jepang telah memanfaatkan nya sebagai bahan pembuat kain dan kreasi anyaman.
Saat ini kedua tanaman ini belum digunakan secara maksimal dalam hal pembuatan pupuk untuk tanaman. Sebab mereka mengandung nitrogen, fosfor, kalium, karbon,dan oksigen jika dilihat dari kandungannya. Oleh karena itu saya berinisiatif untuk mengolah daun lamtoro dan daun lidah mertua, untuk menjadikan pupuk bagi pertumbuhan tanaman.
B.       Rumusan Masalah
Bedasarkan latarbelakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.    Bagaimana pengaruh pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada
2.    Apakah daun lamtoro dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman
C.      Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.   Mengetahui pengaruh pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada
2.    Mengetahui pemanfaatan daun lamtoro untuk meningkatkan kesuburan tanaman
D.      Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat yang berguna . diantaranya :
1.   Bagi tanaman = dapat mempercepat pertumbuhan tanaman
2.   Bagi peneliti = penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.


BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

Unsur hara adalah senyawa organik dan anorganis yang ada di dalam tanah atau dengan kata lain nutrisi yang terkandung dalam tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman. Berdasarkan tingkat kebutuhannya maka dapat di golongkan menjadi 2 bagian yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.   
            Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar, yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, S dan Mg.
            Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah kecil/sedikit, yang termasuk unsur hara mikro adalah Fe, Cu, Zn, Mn, Mo, B, Na, Cl.
A.      Makro Primer
1.      Nitrogen
Nitrogen merupakan salah Satu unsur hara yang sangat penting dan diperlukan dalam jumlah besar . tanaman menyerap unsur ini dalam bentuk ion nitrat (NO3-) dan ion ammonium (NH4+). Senyawa Nitrogen dibutuhkan untuk membentuk asam amino menjadi protein. Nitrogen dibutuhkan pula dalam pembentukan klorofil, asam nukleat dan enzim. Dalam pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase vegetatif berperan dalam  pembentukan tunas, perkembangan batang dan daun.
2.      Fosfor
Fosfor merupakan unsur makro yang menyusun komponen setiap sel hidup, fosfor dalam tumbuhan sangat membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman, merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan mampu mempercepat  pemasakan buah dan membuat biji lebih berbobot. Bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman , merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.
3.      Kalium
Kalium merupakan unsur makro seperti nitrogen dan fosfor, kalium berperan penting dalam fotosintesis, karena secara langsung meningkatkan pertumbuhan dan luas daun. Disamping itu kalium dapat meningkatkan pengambilan karbondioksida, memindahkan gula pada pembentukan pati dan protein, membantu proses membuka dan menutup stomata, kapasitas menyimpan air, memperluas pertumbuhan akar, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, memperkuat tubuh tanaman supaya daun bunga dan buah tidak gampang rontok Memperbaiki ukuran dan kualitas buah pada masa generatif/menambah rasa manis pada buah, mensuplai karbohidrat yang banyak terutama pada tanaman umbi-umbian.
B.      Makro Sekunder
       1.  Sulfur
Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-. Sulfur menjadi unsur utama setelah nitrogen dalam pembentukan protein, sehingga sangat membantu perkembangan bagian tanaman yang sedang tumbuh, seperti pucuk, akar atau anakan. Sulfur sangat berperan dalam pembentukan klorofil dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan jamur. Sulfur juga membentuk senyawa minyak yang manghasilkan aroma , seperti pada bawang merah , bawang putih dan cabe.  Pada tanaman kacang-kacangan merangsang pembentukan bintil akar, sedangkan pada tanaman pepaya sebagai aktifator enzim yang membentuk papain.
      2. Magnesium
Magnesium diserap tanaman dalam bentuk ion Mg2+ dan merupakan satu-satunya mineral penyusun klorofil. Sebagai regulator/pengatur dalam penyerapan unsur lain seperti P dan K, Merangsang pembentukan senyawa  lemak dan minyak, membantu translokasi pati dan distribusi fosfor didalam tanaman, serta aktifator berbagai jenis enzim tanaman.
       3.Kalsium
Kalsium diserap tanaman dalam bentuk ion Ca2+ . Selain untuk menetralisir PH tanah juga berfungsi sebagai pembentuk dinding sel yang sangat dibutuhkan dalam proses pembentukan sel baru. Tercukupinya kebutuhan kalsium akan menghasilkan tanaman yang tegar. Pada tanaman padi , batangnya menjadi lebih kaku dan tidak mudah rebah. Kalsium juga mendorong terbentuknya buah dan biji yang sempurna.
C.      Unsur Hara Mikro
1.      Besi ( Fe)
Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil). Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein. Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom oxidaseAkibat. Selain itu besi berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia.
2.      Mangan ( Mn )
Mangan berfungsi sebagai aktifator berbagai enzim yang berproses dalam perombakan karbohidrat dan metabolisme nitrogen. Mangan bersama dengan besi membantu terbentuknya klorofil,sehingga bisa mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
3.       Tembaga ( Cu)
Unsur mikro ini adalah aktifator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan. Di dalam tanaman, berperan sebagai katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, sebagai salah satu elemen dalam proses pembentukan vitamin A. 
4.       Seng ( Zn )
            Dalam jumlah yang sangat sedikit berperan mendorong perkembangan pertumbuhan. Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis. Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
5.       Boron ( B )
Sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman. Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah- buahan. Pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, tepung sari, bunga dan akar. Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca). Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.
6.       Molibdenum ( Mo )
Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa. Sebagai katalisator dalam mereduksi N.  Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.
7.       Khlor ( Cl )
Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran. Unsur ini dibutuhkan dalam proses fotosintesis, dan berkaitan langsung dengan pengaturan tekanan osmosis di dalam sel tanaman.
D.      Daun Lamtoro
Manfaat dari lamtoro adalah daunnya dapat digunakan sebagai pupuk hijau yang dapat menyuburkan tanaman karena daun lamtoro memiliki kandungan nitrogen yang sangat tinggi dibandingkan dengan daun-daun hijau lainnya , di saamping itu pula daun lamtoro juga mengandung 0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 % Kalium. Semua unsur hara yang terkandung merupakan unsur hara essensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Disamping itu, tanaman ini juga dapat digunakan sebagai tanaman pelindung yang dapat memberikan unsur hara nitrogen bagi tanaman disekitarnya (http://www.agrobisnis.com, 2008).
Daun lamtoro dapat digunakan menjadi pupuk hijau yang memiliki manfaat, yaitu mempertinggi kandungan bahan organik dalam tanah sebagai pengganti yang telah habis diserap tanaman selama periode pengolahan tanah, Mengurangi leaching selama periode kosong antara dua objek agronomi yang dikelola, menambah nitrogen apabila yang dijadikan pupuk hijau adalah legumes, mengurangi erosi vertikal, dan mengurangi penyakit akar pada tanaman kapas (Jumin, 2002).
E.       Daun Bambu
daun bambu mengandung banyak unsur P dan K. Kedua unsur ini sangat berguna bagi perbaikan struktur tanah dan bagi pertumbuhan tanaman.
F.      Tanah Pohon Bambu
selain itu tanah yang berada di bawah pohon bambu juga banyak mengandung berbagai mikro organisme pengurai ( dekomposer ) yang berguna untuk memicu pengeluaran zat hara nya . yaitu : 1. Pseudo pnonas 2. Bacillus polymixsa 3. Asoto baztter 4. Trycoderma sp. 5. Glio cladium s.p. kelima mikroorganisme tersrbut mempunyai peran untuk menguraikan zat haranya.
 G.      Dedak Padi
Dedak padi (hu’ut dalam bahasa sunda) merupakan hasil sisa dari penumbukan atau penggilingan gabah padi. Dedak tersusun dari tiga bagian yang masing masing berbeda kandungan zatnya yaitu :
1.      Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral
2.      Selaput perak yang kaya akan protein dan vitamin B1, juga lemak dan mineral.
Analisa kandungan nutrisi: 10.6% air, 4.1% protein, 32.4% bahan ekstrak tanpa N, 35.3% serat kasar, 1.6% lemak dan 16% abu serta nilai Martabat Pati 19
Sebenarnya dedak kasar ini sudah tidak termasuk sebagai bahan makanan penguat (konsentrat) sebab kandungan serat kasarnya relatif terlalu tinggi (35.3%)
H.   Hipotesis
Pengaruh pupuk, terhadap pertumbuhan tanaman selada adalah bahwa dengan di beri pupuk organik maka tanaman akan lebih subur dan lebih cepat pertumbuhannya.
Daun lamtoro dan lidah mertua dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman karena di dalam daun tersebut terkandung zat-zat kimia yang menyuburkan tanaman.


BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan satu tempat di rumah sendir, depok gandekan bantul
B.       Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sekitar 21 hari yaitu dimulai tanggal 4 agustus 2013 hingga 24 agustus 2013, meliputi persiapan, study pustaka, percobaan, dan penyusunan laporan
C.      Metode pengumpulan data
Metode yang di gunakan yaitu metode eksperimen
D.      Sasaran penelitian
Sampel : 12 tanaman / bibit selada
E.       Variabel penelitian
1.      Variabel bebas = dosis pupuk kompos. Untuk pemberian tanaman selada
2.      Variabel terikat = kecepatan pertambahan panjang tunas meristem,panjang batang dan jumlah daun.  operasional : kecepatan pertambahan panjang tunas meristem , panjang batang dan jumlah daun dengan interval pengamatan setiap 24 jam sekali di pagi hari.
3.      Variabel kontrol = jenis tanaman, volume dan frekuensi penyiraman, dan media tanam
F.       Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan meliputu
1.      Alat

·         12 poliback ( berukuran sedang )
·         Penggaris dan alat tulis
·         Timbangan
·         Pisau / gunting
·         Takaran air
·         Tabung dekomposer

2.      Bahan

·         12 tanaman / bibit tumbuhan selada
·         Daun lamtoro ( petai cina ) 1 kg
·         Lidah mertua ( daun ) ¼ kg
·         Air sumur
·         Dedak ½ kg
·         Tanah pohon bambu ½ kg
·         Urea 8 sendok teh
·         Daun bambu secukupnya

G.      Cara kerja
·      Pembuatan pupuk
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Memotong daun lamtoro dan lidah mertua hingga berukuran kecil
3.      Memasukkan daun kedalam tabung beserta dengan air, dedak ½ kg, tanah pohon bambu ½ kg, urea , dan daun bambu.
4.      Mengaduk bahan tersebut sampai rata dan menutup
5.      Setelah campuran tersebut di tutup kemudian menunggu sekitar 6 hari, agar semua terurai
6.      Langkah terakhir berikan pupuk kepada bibit / tanaman.
·      Penggunaan pupuk
1.      Menanam 12 bibit selada masing – masing 1 pot
2.      Memberi pupuk 1 hari atau 2 hari sekali pada tanaman
Ø  Untuk perlakuan pot A memberikan hasil pupuk fermentasi 100 %
Ø  Untuk perlakuan pot B memberikan langsung daun lamtoro
Ø  Untuk perlakuan pot C. Memberikan pupuk fermentasi secukupnya
Ø  Untuk perlakuan pot D hanya di siram dengan air
3.      Meletakkkan tanaman di tempat yang sesuai
4.      Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan
5.      Mengolah data dalam tabel dan menarik kesimpulan
H.      Rancangan penelitian

              Pot A                           Pot B                       Pot C                   Pot D


1.      Kelompok pot A diberi pupuk 100 % dengan hasil fermentasi dan disiram
2.      Kelompok pot B diberi pupuk daun lamtoro dan disiram
3.      Kelompok pot C diberi pupuk secukupnya dengan hasil fermentasi dan disiram
4.      Kelompok pot D hanya di siram dengan air saja
I.         Metode analisis data
Metode penganalisis data dilakukan dengan jalan mengamati perbedaan fisik dari masing – masing sampel tumbuhan selada. Yaitu dengan mengamati pertambahan panjang tumbuhan dan jumlah daun.
J.        Jadual penelitian
Tabel 1.1 jadual penelitian
No
Uraian Kegiatan
Minggu ke
Keterangan
I
II
III
1
Persiapan
ü   



2
Pembuatan pupuk
ü   



3
fermentasi
ü   



4
Tanam
ü   



5
Pemberian pupuk

ü   
ü   

6
Pengamatan

ü   
ü   

7
Tabulasi data

ü   
ü   

8
Laporan


ü   



BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN

A.   Deskripsi Data :

Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan penelitian langsung terhadap tanaman selada.
Tabel 1.2 Panjang Batang Pada tumbuhan selada
Pot
Panjang batang hari ke … (cm)



Hari ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A
1
-
-
-
-
-
-
1,7
1,7
2
2
mati
mati
mati
mati

2
-
-
-
0,7
-
-
2,2
2,2
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5
2,5

3
-
-
-
-
-
-
1
1,1
1,5
1,5
1,5
1,5
mati
Mati

rataan















B
1
-
-
-
1
-
-
2,7
3,2
3,8
4
4
4,2
4,5
4,5

2
-
-
-
1
-
-
2,7
3,2
4
4,5
4,5
4,6
4,6
5

3
-
-
-
1,8
-
-
2
2,3
2,8
3,2
3,4
3,5
4
4,5

rataan















C
1
-
-
-
2
-
-
3,5
3,8
5,3
5,3
6
6,2
6,5
6,5

2
-
-
-
2,1
-
-
3,3
3,7
5
5,1
5,1
5,2
5,2
5,2

3
-
-
-
2,4
-
-
3
3,2
4,1
4,8
4,8
4,8
4,8
5

rataan















D
1
-
-
-
0,7
-
-
1,2
2,2
3
3,5
3,7
4,2
4,5
5

2
-
-
-
0,6
-
-
1
1,2
2
2,5
2,6
3
3
4

3
-
-
-
0,6
-
-
1,9
1,8
2,1
2,5
2,5
3
3
3,5

rataan
















Tabel 1.3 Banyak nya Jumlah Daun Pada tumbuhan selada
Pot
Banyak nya daun  hari ke …



Hari ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

A
1
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
mati
mati
mati
Mati

2
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3

3
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
2
mati
mati

rataan















B
1
-
-
-
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3

2
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3

3
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3

rataan















C
1
-
-
-
2
2
2
2
2
3
3
3
4
4
4

2
-
-
-
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4

3
-
-
-
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
4

rataan















D
1
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3

2
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3

3
-
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3

rataan
















B.  Pembahasan
Dari percobaan yang telah saya lakukan terdapat 12 tanaman selada, dan kemudian dibagi menjadi empat perlakuan tanaman selada terhadap hasil pupuk petai cina.
Yang pertama yaitu perlakuan tanaman pot A, disini saya memperlakukan pot A dengan memberi pupuk 100%, artinya yaitu memberikan pupuk secara penuh ,disini saya memberikan pupuk setiap 3 hari sekali, pada awalnya tanaman pot A 1,2,3 tumbuh subur , tetapi setelah pengamatan tanaman hari ke 11, tanaman pot A 1, mati dan tanaman 3 mati pada hari ke 13, dan tanaman 2 hanya mempunyai tinggi batang kurang lebih 2 cm, hal ini dikarenaman jika memberikan pupuk yang tidak sesuai dengan takaran atau berlebihan akan menimbulkan tanaman itu tidak sehat, dan akhirnya tanaman merasa panas dan mati, kemudian tanaman 2 tidak bisa tumbuh seccara optimal, hanya mempunyai tinggi 2,5 cm.
Yang kedua tanaman POT B, disini tanaman hanya diberi dedaunan petai cina secara 5 hari sekali, hingga sampai pada hari hari ke 14 tanaman tidak ada yang mati, dan tumbuh merata tanaman 1 mempunyai tinggi batang 4,5, tanaman 2 mempunyai tinggi batang 5 cm, dan tanaman pot 3 mempunyai tinggi batang 4,5 cm,
Selanjutnya yaitu tanamna pot C , disini tanaman pot C diberikan hasil pupuk fermentasi daun petai cina, tanaman diberikan pupuk secukupnya setiap 3 hari sekali, dan hasilnya pada hari ke 14 yaitu memperolah pertumbuhan yang optimal , pada tanman 1 mempunyai tinggi batang 6,5 cm, tanaman 2 mempunyai tinggi batang 5,2 cm, dan tanaman 3 mempunyai tinggi batang 5 cm, hal ini membuktikan bahwa pupuk hasil fermentasi ini dapat memacu pertumbuhan tanaman selada.daun petai cina mengandung nitrogen, 0,2-0,4 % Fosfor, dan 1,3-4,0 % Kalium. yang zat hara ini dibutuhkan untuk memacu proses pertumbuhan tanaman.
Yang terakhir yaitu tanaman pot D, disini tanaman tidak diberi apa apa, dan hanya di beri air saja, dan hasilnya sampai hari ke 14 , tanamna 1 mempunyai tinggi 5 cm, tanaman 2 mempunyai tinggi 4 cm , dan tanaman 3 mempunyai tinggi 3,5 cm.


BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
          Penelitian yang telah peneliti lakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1.    pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tanaman selada,tumbuhan akan terhambat bahkan mati jika di beri pupuk 100 % ,sedangkan tumbuhan akan bertumbuh dengan optimal jika hanya diberi pupuk secukupnya saja
2.    Apakah daun lamtoro dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanaman, pupuk daun lamtoro dapat untuk eningkatkan pertumbuhan tanaman

B.       Saran
       Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh pupuk organik terhadap tumbuhan selada dan penanaman pada media tumbuh yang lebih luas

DAFTAR PUSTKA :

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga
            diakses pada : 5 agustus 2013
diakses pada : 5 agustus 2013
diakses pada : 5 agustus 2013



BIODATA PENULIS

Nama lengkap             :  Gen Adi Wisangeni
NIS                             : 
Jenis kelamin               : Laki - Laki
Tempat, tanggal lahir  : Bantul, 19 November 1995
No. Telepon                : 08973760937
e-mail                          : wgenadi@yahoo.com
Asal SMA                   : SMA N 1 Jetis
Alamat Rumah            : Depok Gandekan Bantul, Bantul, Yogyakarta.
Alamat Sekolah           : Kertan, Sumberagung, Jetis, Bantul, Yogyakarta.
No. Telepon                : 0818262575
Pendidikan                 
SD                   : SD N 1 Bantul
SMP                : SMP N 1 Sewon
SMA               : SMA N 1 Jetis







0 Responses

Post a Comment