-->
http://cuk-ing.blogspot.com/
PENDAHULUAN

       A.    Latar Belakang
Tanaman  durian  merupakan  tanaman  buah  berupa  pohon. Tanaman durian semula berupa tanaman liar yang berasal dari hutan Malaysia,Sumatra, dan Kalimantan. Buah durian sangat digemari hampir semua orang dan sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad VII Masehi. Buah durian  rasanya manis,  harum  dengan  warna  dagingnya putih  sampai kekuningan dan banyak mengandung kalori, vitamin, lemak dan protein. Di Thailand budidaya tanaman durian sudah dilakukan secara intensif dalam kawasan berbentuk kebun yang cukup luas, sedang di Indonesia pada umumnya masih berupa tanaman yang di tanam di pekarangan. Manfaat tanaman durian selain diambil buahnya, pohonnya dapat dipakai sebagai pencegah erosi di lahan yang miring, batangnya dapat digunakan sebagai  bahan tinggi,  sehingga bangunan,  bijinya  mempunyai  kandungan  pati  cukup dapat  dipakai  sebagai  alternatif  pengganti  makanan, kulitnya dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus. Nama lain durian adalah duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur). Disini saya akan mencoba bagaimana cara membudidayakan tanaman durian agar tidak punah.

      B.     Tujuan
Membantu para petani untuk lebih cermat dalam membudidayakan tanaman durian

      C.    Manfaat
Menambah wawasan mahasiswa,dan para petani akan penting nya membudidayakan tanaman durian



DASAR TEORI

A.    Ciri-ciri dan Habitat Durian
Ciri khas dari tanaman ini adalah memiliki kulit buah yang keras dan berlekuk-lekuk tajam menyerupai duri. Secara umum ciri-ciri dari pohon buah ini adalah: tinggi mencapai 30 m dengan garis tengah batang 50cm, memiliki akar bangir yang rendah, kulit batang awalnya halus tapi lama-kelamaan menjadi beralur membujur. Memiliki daun yang lonjong dan bundar, dengan panjang daun sekitar 2-24 cm dan lebar 3, 5 hingga 8, 5 cm.
Pohon dan buah durian ini tumbuh di hutan-hutan dataran rendah dan di hutan-hutan campuran pamah atau hutan yang memiliki tanah yang rata pada ketinggian 500 mdpl dan umumya tumbuh pada jenis tanah liat. Umumnya pohon durian tumbuh di Kalimantan karena jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan endemik. Di Kalimantan itu sendiri buah ini telah dibudidayakan.
B.     Jenis-jenis Buah Durian
Seperti halnya buah-buahan lain, Durian juga memiliki banyak jenis. Berdasarkan kultivar unggul nasional, terdapat lebih dari 55 jenis durian budidaya. Beberapa di antaranya adalah:
·  Durian Gapu dan Kelud dari Kediri Jawa Timur
·  Ligit dari Kutai
·  Mawar dari Long Kutai
·  Ripto dari Trenggalek
·  Salisun dari Nunukan
·  Selat dari Muara Jambi
·  Sememang dari Banjarnegara
·  Tong Medaye dari Lombok
·  Bentara dari Bengkulu utara
·  Bido Wonosalam dari Jombang Jawa Timur
·  Perwira dari Majalengka
·  Petruk dari Jepara Jawa tengah
·  Soya dari Ambon Maluku
·  Sunan dari Boyolali.
Sebenarnya masih ada jenis durian dari beberapa ras lokal, tetapi keunggulannya belum terjamin. Beberapa di antaranya adalah: Durian Parung, durian Lampung, durian Jepara, durian Palembang, dan durian Padang. Kesemuanya ini tentunya memiliki citarasa dan ciri khas tersendiri.
C.    Manfaat Durian
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya, terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu :
Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.
Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging buahnya).
Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan. cara dijemur sampai kering dan dibakar sampai hancur.

D.    Syarat tumbuh
Iklim
            Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20°C-30°C. Pada suhu 15°C durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35°C daun akan terbakar.
Media Tanam
            Tanaman durian menghendaki tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat dan debu sehingga mudah membentuk remah. Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.Derajat keasaman tanah yang dikehendaki tanaman durian adalah (pH) 5-7, dengan pH optimum 6-6,5.
Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
Ketinggian Tempat
            Ketinggian tempat untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.



PEMBAHASAN

Budidaya
Pengolahan lahan.
1.      Lahan dibersihkan dari rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar, kemudian dibajak/dicangkul
2.      Di sekitar kebun perlu dibuat saluran drainase guna menghindari adanya genangan.
3.      Kegiatan pengolahan lahan dilakukan sebelum musim hujan.
Penanaman.
1.      Jarak tanam 10 x 10 M untuk jenis durian genjah, dan 12 x 12 M untuk jenis durian sedang dan dalam.
2.      Lubang tanam dengan ukuran 80 x 80 x 70 cm atau 70 x 70 x 60 cm atau  disesuaikan  dengan  jenis  tanah  dan  kondisi  lahan,  tanah galian bagian atas (20 cm) dipisahkan dengan tanah galian bagian bawah dan dibiarkan selama 2-3 minggu.
3.      Lubang  tanam  ditutup  kembali,  dengan  tanah  galian  atas  lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur dengan pupuk organik/pupuk kompos sebanyak +  30 kg/lubang.
4.      Penanaman dilakukan awal musim hujan pada sore hari agar bibit yang sudah ditanam tidak langsung terkena matahari.
5.      Bibit ditanam sekitar 5 cm di atas pangkal batang dan diikat pada batang kayu/bambu agar tanaman dapat tumbuh tegak lurus.
6.      Bibit    yang sudah ditanam sebaiknya diberi naungan untuk menghindari sengatan matahari curah hujan yang lebat. Naungan dapat dibongkar setelah tanaman berumur 3-5 bulan.
7.      Tanah di sekitar tanaman sebaiknya ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, agar kelembaban tanah dapat stabil.
Pemeliharaan.
1.      Penyiangan, dilakukan   untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman (1 m dari batang pohon) yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.
2.      Penyiraman, hal-hal yang perlu diperhatikan :
a.    Tahap  awal  pertumbuhan  penyiraman  dilakukan  setiap  hari pagi dan sore hari, tetapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama (terlalu basah).
b.    Kebutuhan air pada masa vegetatif 4-5 L/hari dan pada masa produktif 10-12 L/hari.
c.    Setelah  tanaman  berumur  satu  bulan  penyiraman  dilakukan 3x/minggu. Jika tanaman sudah berbuah, penyiraman harus diperhatikan karena kalau kekurangan air dapat mengakibatkan kerontokan buah.
d.   Tanaman durian akan membutuhkan banyak air setelah panen karena diperlukan untuk memulihkan kondisi tanaman menjadi normal kembali.
 3. Pemupukan   pada   tanaman   yang   belum   berbuah, dilakukan dengan dosis sbb:
     a.  Pemupukan  NPK  (15:15:15)  dilakukan  2  kali/tahun,  dengan dosis sbb:
1.      Tanaman  umur  1  tahun,  dosis  pupuk  NPK  40  -  80  gr/pohon/tahun.
2.      Tanaman umur 2 tahun, dosis pupuk NPK 150 - 300 gr/pohon/tahun.
3.      Tanaman umur 3 - 4 tahun, dosis pupuk NPK 400 - 600 gr/pohon/tahun.
     b.  Pupuk organic/kompos/pupuk kandang diberikan setahun sekali pada akhir musim hujan dengan dosis minimal 15-20kg/pohon.
 4.   Pemupukan  pada  tanaman  yang  sudah  menghasilkan/berbuah, dengan dosis/pohon sbb :

a.    Sesudah pemangkasan, pupuk organik 40-60 kg, urea 670 gr, SP-36 890 gr, KCl 530 gr
b.    Saat pucuk mulai menua, urea 335 gr, SP-36 445 gr, KCl 265gr
c.    Dua bln setelah pemupukan kedua, urea 180 gr, SP-36 650 gr, KCl 150 gr
d.   Saat muncul bunga, urea 45 gr, SP-36 225 gr, KCl 100 gr
e.    Satu bulan sbelum panen, urea 180 gr, SP-36 650 gr,  KCl 150gr.
 5. Cara memupuk, dibuat selokan melingkari tanaman dengan garis tengah selokan disesuaikan    dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm dan tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan dan diratakan.  Apabila  tanah  dalam  keadaan  kering segera lakukan penyiraman.
6.  Pemangkasan akar.
a.         Pemangkasan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman  sampai  40%  selama    1  musim.  Selama  itu  pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah,  buah lebih keras dan lebih tahan lama.
b.        Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil
c.         tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan sejauh 1,5-2 meter dari panen berkurang dan pertumbuhan terhambat.
d.        Cara pemotongan: kedua sisi barisan pangkal batang.
7.  Pemangkasan bentuk, dilakukan dengan :
a.         Tanaman sudah berumur 1 tahun.
b.        Pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang tidak diinginkan (cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal atau terserang hama & penyakit), cabang-cabang primer terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm.
c.         Pertumbuhan    cabang    diarahkan    supaya    mendatar    atau membentuk sudut sekitar 90 derajat dengan batang utama, dengan mengikat pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat.
d.        Tunas-tunas    liar    yang    tumbuh    di    cabang    terpilih    harus dipangkas dan sisakan 1-2 cm dari pangkal cabang.
e.         Tinggi  tanaman  dipertahankan  sekitar  4  m  dari  permukaan tanah dan cabang terendah berjarak 0,7-1 m dari permukaan tanah.
f.         Oleskan  pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
8.  Pemangkasan pemeliharaan, dilakukan dengan :
a.       Tanaman sudah mulai berproduksi pertama
b.      Memangkas cabang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang hama & penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang besar/produktif dibersihkan dengan menyisakan 1/3 bagian ujung
c.       Memangkas cabang/tunas liar yang tumbuh    tidak    pada tempatnya
d.      Memangkas dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau tersembunyi/terlindung
e.       Memangkas dahan dan rantingyang lemah serta tajuk bagian atas yakni turun 1 ruas pada ujung ranting (terminal)
f.       Memangkas dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau ke arah bawah
g.      Pertahankan ketinggian optimal 3-4 m atau 5-6 m
h.  Oleskan pada bagian yang dipangkas dengan ter/meni/pestisida
9.  Penyerbukaan buatan, dilakukan dengan :
a.       Mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic bersih dengan menggoyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus
b.      Melakukan penyerbukan buatan pada malam hari jam 19.00-21.00,  dengan  mengoleskan  serbuk  sari  ke  kepala  putik memakai kuas halus
10.  Penjarangan buah. Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda).

 DAFTAR PUSTAKA
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/teknik-cara-menanam-durian.html
http://teknologi--tepat-guna.blogspot.com/2013/04/cara-berkebun-dan-menanam-durian.html
http://bp2sdmk.dephut.go.id/emagazine/index.php/teknis/21-pedoman-budidaya-tanaman-durian-durio-zibethinus.html


0 Responses

Post a Comment