-->
http://cuk-ing.blogspot.com/
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk oleh organisme. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O ) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya. Cara kerja yang dilakukan enzim adalaqh sebagai berikut bahwa molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
Maka dari itu keinginan kami untuk mengetahui pengaruh apakah yang dihasilkan enzim katalase terhadap H2O2
B.       Rumusan Masalah
Bedasarkan latarbelakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
·          Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2

C.      Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut :
·         Mengetahui pengaruh enzim katalase terhadap H2O2
D.      Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat yang berguna . diantaranya :
·         Dapat di ketahui bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2

TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian Enzim
Menurut Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
B.     Struktur Enzim.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagain bukan protein.
1 Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2 Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan kobalamin.
C.  Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan dipengaruhi pH
3. Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
4. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
6. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi.
7. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
8. Kerja Enzim Dipengaruhi Faktor Lingkungan :
D. Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.

EnzimKatalase
A.      Pengertian enzim katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi tunggal. Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25 gram/mol.
B.      Fungsi dan peran
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
C.       Kerja enzim katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
3.      Larutan H2O2
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang  tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian  peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentukreaksikimianya adalah:
2H2O2è2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang  ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan)  pada suhu yang tinggi atau pun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.


BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan satu tempat di laboratorium biolgi di SMA N 1 JETIS
B.       Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sekitar 8 hari yaitu dimulai tanggal 13 september 2013 hingga 20 september 2013,meliputi persiapan percobaan, dan penyusunan laporan
C.      Metode pengumpulan data
Metode yang di gunakan yaitu metode percobaan
D.      Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan meliputi :

Alat
·      Tabung reaksi
·      Tisu
·      Spritus
·      Bara lidi
·      Pipet

Bahan
·           Ekstrak hati / jantung
·           HCL
·           NaOH
·            H2O2
·           Air panas

1.      Mengambil ekstrak dari hati atau jantung , kemudian menuangkan ke dalam 5 buah tabung reaksi, masing masing 0,5 ml ( tabung 1,2,3,4,5).
2.      menambahkan HCl pada tabung 2 dan NaOH pada tabung 3.
3.      Merendam tabung 4 pada air panas dan tabung 5 dalam air dingin
4.      Menuangkan  H2O2 ebanyak 0,5 ml pada masing – masing tabung tersebut dan melakukan pengamatan bagaimana yang terjadi,
5.      Menguji masing – masing tabung dengan menggunakan bara lidi
6.      Melakukan analisis terhadap data hasil percobaan, dan membuat kesimpulan. 


BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN
A.   Deskripsi Data :
Tabel 1.1 hasil percobaan enzim katalase
Bahan
Percobaan I
Percobaan II
Nyala
Gelembung
Nyala
Gelembung
Hati
+
+++
+
++
melinjo
+
++
+
+++
Daun
+
++
+
+++
ginjal
+
++
-
-
jantung
+
++
-
+


Percobaan III
Nyala
gelembung
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan :
       +                  : gelembung sedikit
       ++                : gelembung sedang
       +++              : gelembung banyak
       ++++            : gelembung banyak sekali
       -                   : tidak ada gelembung

Keterangan nyala/tidak ( bara ujung lidi ) :
      +                   : menyala
       -                   : tidak menyala
B.  Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 à 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan pertama ini dilakukan dengan menggunakan hati ayam. Hati ayam digunakan karena banyak mengandung enzim katalase. Kemudian semua itu dibuat ekstrak.  Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
·         Pada Hati + H2O2( hidrogen peroksida )
Saat hati diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2  juga diuraikan menjadi oksigen ( O­2 ) .Dan itu membuktikan bahwa di dalam hati mengandung enzim katalase.dalam percobaan hati + H2O2 terjadi kejadian gelembung yang sangat banyak karena di dalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun.
·         Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2
Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.  Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi terlalu basa.
·           Pada Hati ( direbus ) + H2O2
Pada percobaan yang tiga ekstrak hati direbus terlebih dahulu kemudian setelah itu ditambah dengan H2O2 .Dan yang terjadi gelembung muncul hanya sedikit sekali dan ketika bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Itu membuktikan juga bahwa dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi.karena kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral
Begitu juga dengan percobaan selanjutnya

BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Penelitian yang telah peneliti lakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
·         bahwa enzim katalase dapat berpengaruh terhadap H2O2 ( untuk menetralkan racun )
B.       Saran
·         Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh enzim katalase terhadap H2O2

DAFTAR PUSTKA :

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

http://bungasakuraatin.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-uji-kerja-enzim.html
diakses pada : 18 Sep. 13
http://velahumaira.blogspot.com/2012/12/laporan-praktikum-biologi-pengaruh-ph.html
diakses pada : 18 Sep. 13
http://novleexta.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-biologi-enzim.html
diakses pada : 18 Sep. 13

LAMPIRAN
 
      
0 Responses

Post a Comment