Laporan raktikum - Ingenhousz pada Hydrilla
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa
ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utamaadalah makhluk hidup perlu makanan
dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifatdasar tersebut
mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme
yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.Bergantung
pada komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi
kimia baik untuk menyusunmaupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan
tersebut disebut anabolisme,sedangkan proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah
satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah
prosesfotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya
pada jaringan tiang ataupalisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel
palisade atau bunga karang, proses initerjadi di dalam sebuah organel yaitu
kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanyadapat terjadi pada
saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahayalampu,
yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan
spektrumcahaya dari cahaya mejikuhibiniu
(merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahayamatahari, proses
fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
Untuk itu dari percobaan ini saya ingin membuktikan
bahwa intensitas cahaya dan suhu dapat mempengaruhi laju fotosintesis suatu
tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan
latarbelakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
·
Bagaimana pengaruh intensitas cahaya
dan suhu terhadap laju fotosintesis
C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan
masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut :
·
Mengetahui pengaruh intensitas cahaya
dan suhu terhadap laju fotosintesis
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian
ini memberikan manfaat yang berguna . diantaranya :
·
Dapat di
ketahui bagaimana pengaruh
intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis
BAB II.
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Cahaya
Matahari
merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan
kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi
matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi
dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium
untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi
berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya.
Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam
mikron (Tjasjono, 1995:55).
Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan
bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya
diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂
dan air untuk membentuk karbohidrat.
Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang
menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari,
tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan
tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18)
B.
Fotosintesis
Dalam
hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat keterkaitan
antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan
proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim.
fotosintesis adalah fungsi utama dari daun
tumbuhan. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen
yang diperlukan sebagai makanannya.
Tumbuhan
menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast.
klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Di dalam daun
terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas
setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna
dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O
+ 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa)
+ 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa
dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan
maupun tumbuhan.
Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah
kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi
dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
C.
Kloroplas
Kloroplas
adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase
terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada
hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap
sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi
umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar),
tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya
berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat
seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai
pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan
likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas
terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem.
Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma
homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam
sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa
gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid
menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat
dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait
dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
D. Klorofil
Klorofil atau lebih dikenal dengan nama zat hijau daun adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai
organisme dan menjadi salah satu molekul berperan utama dalam fotosintesis.
Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi
juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri
fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta
memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima
warna ini. Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan
terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
E. Suhu
Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman - Suhu memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Karena
suhu berpengaruh terhadap laju metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi tumbuhan. Suhu tinggi merusakkan enzim sehingga metabolisme
tidak berjalan baik. Suhu rendah pun menyebabkan enzim tidak aktif dan
metabolisme terhenti. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki suhu optimum
antara 10–38 °C. Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di bawah 0
°C dan di atas 40 °C
F.
Hydrilla
Hydrilla (Esthwaite rumput air atauHydrilla) adalah genus tanaman air, biasanya hanya satu spesies, Hydrilla
verticillata, meskipun
beberapa ahli botani membaginya dalam beberapa spesies.
Hydrilla memiliki
beberapa metode reproduksi. Dalam tubuh air, cabang atau akar fragmen dari tanaman yang
rusak dapat hanyut ke daerah baru. Selain itu, dapat menyebar ke lokasi baru dari pabrik fragmen
melekat pada perahu dan trailer. Turions - kecil, kompak tunas yang terbentuk di axils daun
sepanjang batang - istirahat bebas dan melayang ke daerah-daerah baru. Studi
di University of Minnesota telah menunjukkan bahwa turions bentuk monoecious
cenderung bertahan di iklim utara. Bentuk dioecious tampaknya kurang toleran dingin.Umbi-umbian, yang terbentuk pada akar dan dapat tertidur
selama beberapa tahun, dapat menyebarkan tumbuhan baru. Hydrilla
dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, atau masih
mengalir air, dangkal atau mendalam. Ini keluar-bersaing luas air yang invasif milfoil-Eurasia
dengan lebih cepat pertumbuhan dan reproduksi. Ini
merupakan ancaman serius bagi danau dan sungai di mana-mana karena adaptasi nya
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat
Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan
satu tempat di laboratorium biolgi
di SMA N 1 JETIS
B.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan sekitar 8 hari yaitu dimulai tanggal 22 september 2013 hingga 13
oktober 2013,meliputi persiapan percobaan, dan
penyusunan laporan
C.
Metode
pengumpulan data
Metode yang di gunakan yaitu metode percobaan
D.
Alat
dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan meliputi :
Alat
·
Gelas kimi besar 3 buah
·
Torong kaca 1 buah
·
Tabung reaksi
·
Termometer
bahan
·
Tumbuhan Hydrilla
·
Air panas
·
Air dingin
·
Air
·
Es balok
E. Cara kerja
1. Membagi kelompok menjadi tiga bagian, yaitu kelompok percobaan dengan air, air panas dan air dingin
2.
Merangkai alat seperti gambar , kemudian membuat sebanyak
3 rangkaian.
3.
Mengukur suhu air dan mencatat pada buku tulis
4.
Meletakkan perangkat tersebut pada tempat yang terang (
terkena langsung sinar matahari ), gelap ( tidak ada cahaya matahari ), dan
teuh ( tidak terkena langsung cahaya matahari selama 2 – 3 jam .
5.
Mengusahakan setiap kelompok mendapat waktu yang berbeda
6.
Mengamati gas yang keluar dari tumbuhan hydrilla, yaitu
yang terkumpul di dasar tabung reaksi yang terbalik.
7.
Mncatat frekuensi gelembung gas yang dihasilkan selama
percobaan dan mengukur suhu air
8.
Mengulangi lagi percobaan diatas untuk air dingin dan air
panas.
BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Tabel 1.1 dibawah sinar maatahari
+ air
Waktu (
menit )
|
Bayak gelembung
|
5
|
434
|
10
|
1035
|
15
|
1720
|
Tabel 1.2 air biasa + ditempat
gelap
Waktu (
menit )
|
Bayak gelembung
|
5
|
Tidak ada
|
10
|
Tidak ada
|
15
|
Tidak ada
|
Tabel 1.3 air + NaHCO3
di tempat terang
Waktu (
menit )
|
Bayak gelembung
|
5
|
650
|
10
|
750
|
15
|
2953
|
B. Pembahasan
Pada ksempatan kali ini saya akan membahas tentang percobaan ingenhouzt
terhadap tumbuhan hydrillia , yang bertujuan mengetahui laju pertumbuhan
fotositesis suatu tumbuhan.
Pada percobaan pertama ini yaitu dilakukan di tempat
terang yang terkena sinar matahari dan ditambah dengan air, percobaan dilakukan
selama 15 menit, tetapi dibagi menjadi tiga bagian yaitu menit ke 5, menit ke
10 dan menit ke 15, pada saat menit ke 5 hasil yang diperoleh 434 gelembung,
keemudian pada saat menit ke 10 di peroleh 1035 gelembung, mempunyai selisih 601
gelembung, dan yang terakhir yaitu di menit ke 15, di peroleh 1720, mempunyai
selisish 685 gelembung,
Selanjut
nya percobaan ke dua, dilakukan pada tempat yang gelap, dan tidak terkena sinar
matahari, kai ini saya melakukannya di dalam rungan kelas , yaitu sama seperti
percobaan pertama dilakukan selama 15 menit, dan di bagi menjadi tiga bagian,
dan hasil yang diperoleh bahwa tumbuhan tidak menghasilkan atau tidak melakukan
fotosintesis pada tempat yang tidak terdapat cahaya.
Yang terakhir
yaitu percobaan ke tiga, percobaan ini dilakukan di tempat yang terang terkena
cahaya matahari tetapi dengan menambahkan NaHCO3 , sebagaimana
kita tahu fungsi dari NaHCO3 adalah untuk menambah CO2
didalam air dalam reaksi sebagai berikut NaHCO3 + H2O => NaOH + H2O
+ CO2 , percobaan ini sama dengan percobaan sebelumnya yaitu
dilakukan selama 15 menit dan di bagi menjadi 3 bagian, dan setelah dilakukan
pengamatan ternyata pada menit ke 5 dihasilkan 650 gelembung, selanjutnya pada
menit ke 10 dihasilkan gelembung 750 gelembung ( terdapat kesalaan dalam
menghitung ) , dan pada menit terakhir dihasilkan 2953 gelembung, ternyata
dengan penambahan NaHCO3 akan
meningkatkan laju fotosintesis, Sebenarnya jumlah
gelembung gas yang dihasilkan melebihi dari hitungan di atas, karena kesalahan
dalam menghitung gelembung secara manual.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian yang telah peneliti lakukan, maka diperoleh simpulan
sebagai berikut:
·
intensitas
cahaya dan suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis
B.
Saran
· Perlu
dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh faktor luar terhadap laju
fotosintesis
DAFTAR PUSTKA :
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta
: Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA
Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK
SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas
XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas
XII. Jakarta : Erlangga
diakses pada : 13 oktober 2013
diakses pada : 13 oktober 2013
diakses pada : 13 oktober 2013
LAMPIRAN
Comments
Post a Comment