-->
http://cuk-ing.blogspot.com/
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.Bergantung pada komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusunmaupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme,sedangkan proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah prosesfotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang ataupalisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses initerjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanyadapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahayalampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrumcahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahayamatahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.

Untuk itu dari percobaan ini saya ingin membuktikan bahwa intensitas cahaya dan suhu dapat mempengaruhi laju fotosintesis suatu tumbuhan.
B.       Rumusan Masalah
Bedasarkan latarbelakang di atas, dapat di rumuskan permasalahan sebagai berikut :
·          Bagaimana pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis

C.      Tujuan Penelitian
Bedasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini sebagai berikut :
·          Mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis
D.      Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini memberikan manfaat yang berguna . diantaranya :
·          Dapat di ketahui bagaimana pengaruh intensitas cahaya dan suhu terhadap laju fotosintesis

BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
          A.    Cahaya
Matahari merupakan sumber energi terbesar di alam semesta. Energi matahari diradiasikan kesegala arah dan hanya sebagian kecil saya yang diterima oleh bumi. Energi matahari yang dipancarkan ke bumi berupa energi radiasi. Disebut radiasi dikarenakan aliran energi matahari menuju ke bumi tidak membutuhkan medium untuk mentransmisikannya. Energi matahari yang jatuh ke permukaan bumi berbentuk gelombang elektromagentik yang menjalar dengan kecepatan cahaya. Panjang gelombang radiasi matahari sangat pendek dan biasanya dinyatakan dalam mikron (Tjasjono, 1995:55).
            Bagi manusia dan hewan cahaya matahari berfungsi sebagai penerang. Sedangkan bagi tumbuhan dan organisme berklorofil, cahaya matahari dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam proses fotosintesis. Dalam proses ini energi cahaya diperlukan untuk berlangsungnya penyatuan CO₂ dan air untuk membentuk karbohidrat.
            Lebih lanjut, adanya sinar matahari merupakan sumber dari energi yang menyebabkan tanaman dapat membentuk gula. Tanpa bantuan dari sinar matahari, tanaman tidak dapat memasak makanan yang diserap oleh tanah, yang mengakibatkan tanaman menjadi lemah atau mati (AAK, 1983:18)
B.     Fotosintesis
Dalam hubungan antara cahaya matahari dengan tanaman, selalu terdapat keterkaitan antara sinar matahari dan proses fotosintesis. Fotosintesis  merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. fotosintesis adalah fungsi utama dari daun tumbuhan. Proses fotoseintesis ialah proses dimana tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis.
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
            Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
C.    Kloroplas
Kloroplas adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
          D.    Klorofil
Klorofil  atau lebih dikenal dengan nama zat hijau daun  adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu molekul berperan utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima warna ini. Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
         E.     Suhu
Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman - Suhu memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Karena suhu berpengaruh terhadap laju metabolisme, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi tumbuhan. Suhu tinggi merusakkan enzim sehingga metabolisme tidak berjalan baik. Suhu rendah pun menyebabkan enzim tidak aktif dan metabolisme terhenti. Oleh karena itu, tumbuhan memiliki suhu optimum antara 10–38 °C. Adapun tumbuhan tidak akan bertahan pada suhu di bawah 0 °C dan di atas 40 °C
         F.     Hydrilla 
Hydrilla (Esthwaite rumput air atauHydrilla) adalah genus tanaman air, biasanya hanya satu spesies, Hydrilla verticillata, meskipun beberapa ahli botani membaginya dalam beberapa spesies.

Hydrilla memiliki beberapa metode reproduksi. Dalam tubuh air, cabang atau akar fragmen dari tanaman yang rusak dapat hanyut ke daerah baru. Selain itu, dapat menyebar ke lokasi baru dari pabrik fragmen melekat pada perahu dan trailer. Turions - kecil, kompak tunas yang terbentuk di axils daun sepanjang batang - istirahat bebas dan melayang ke daerah-daerah baru. Studi di University of Minnesota telah menunjukkan bahwa turions bentuk monoecious cenderung bertahan di iklim utara. Bentuk dioecious tampaknya kurang toleran dingin.Umbi-umbian, yang terbentuk pada akar dan dapat tertidur selama beberapa tahun, dapat menyebarkan tumbuhan baru. Hydrilla dapat tumbuh dalam berbagai kondisi, termasuk cahaya rendah, atau masih mengalir air, dangkal atau mendalam. Ini keluar-bersaing luas air yang invasif milfoil-Eurasia dengan lebih cepat pertumbuhan dan reproduksi. Ini merupakan ancaman serius bagi danau dan sungai di mana-mana karena adaptasi nya


BAB III
METODE PENELITIAN
A.      Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan satu tempat di laboratorium biolgi di SMA N 1 JETIS
B.       Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sekitar 8 hari yaitu dimulai tanggal 22 september 2013 hingga 13 oktober 2013,meliputi persiapan percobaan, dan penyusunan laporan
C.      Metode pengumpulan data
Metode yang di gunakan yaitu metode percobaan
D.      Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan meliputi :
Alat
·         Gelas kimi besar 3 buah
·         Torong kaca 1 buah
·         Tabung reaksi
·         Termometer
bahan
·         Tumbuhan  Hydrilla
·         Air panas
·         Air dingin
·         Air
·         Es balok
E. Cara kerja
1.   Membagi kelompok menjadi tiga bagian, yaitu kelompok percobaan dengan air, air panas dan air dingin 
2.      Merangkai alat seperti gambar , kemudian membuat sebanyak 3 rangkaian.
3.      Mengukur suhu air dan mencatat pada buku tulis

  4.      Meletakkan perangkat tersebut pada tempat yang terang ( terkena langsung sinar matahari ), gelap ( tidak ada cahaya matahari ), dan teuh ( tidak terkena langsung cahaya matahari selama 2 – 3 jam .
 5.      Mengusahakan setiap kelompok mendapat waktu yang berbeda
6.      Mengamati gas yang keluar dari tumbuhan hydrilla, yaitu yang terkumpul di dasar tabung reaksi yang terbalik.
7.      Mncatat frekuensi gelembung gas yang dihasilkan selama percobaan dan mengukur suhu air
8.      Mengulangi lagi percobaan diatas untuk air dingin dan air panas.

BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN
A.   Deskripsi Data :
Tabel 1.1 dibawah sinar maatahari + air
Waktu ( menit )
Bayak gelembung
5
434
10
1035
15
1720 

Tabel 1.2 air biasa + ditempat gelap
Waktu ( menit )
Bayak gelembung
5
Tidak ada
10
Tidak ada
15
Tidak ada 

Tabel 1.3 air + NaHCO3 di tempat terang
Waktu ( menit )
Bayak gelembung
5
650
10
750
15
2953


B.  Pembahasan
            Pada ksempatan kali ini saya akan membahas tentang percobaan ingenhouzt terhadap tumbuhan hydrillia , yang bertujuan mengetahui laju pertumbuhan fotositesis suatu tumbuhan.
Pada percobaan pertama ini yaitu dilakukan di tempat terang yang terkena sinar matahari dan ditambah dengan air, percobaan dilakukan selama 15 menit, tetapi dibagi menjadi tiga bagian yaitu menit ke 5, menit ke 10 dan menit ke 15, pada saat menit ke 5 hasil yang diperoleh 434 gelembung, keemudian pada saat menit ke 10 di peroleh 1035 gelembung, mempunyai selisih 601 gelembung, dan yang terakhir yaitu di menit ke 15, di peroleh 1720, mempunyai selisish 685 gelembung,
            Selanjut nya percobaan ke dua, dilakukan pada tempat yang gelap, dan tidak terkena sinar matahari, kai ini saya melakukannya di dalam rungan kelas , yaitu sama seperti percobaan pertama dilakukan selama 15 menit, dan di bagi menjadi tiga bagian, dan hasil yang diperoleh bahwa tumbuhan tidak menghasilkan atau tidak melakukan fotosintesis pada tempat yang tidak terdapat cahaya.
            Yang terakhir yaitu percobaan ke tiga, percobaan ini dilakukan di tempat yang terang terkena cahaya matahari tetapi dengan menambahkan NaHCO3 , sebagaimana kita tahu fungsi dari NaHCO3 adalah untuk menambah CO2 didalam air dalam reaksi sebagai berikut NaHCO3 + H2O => NaOH + H2O + CO2 , percobaan ini sama dengan percobaan sebelumnya yaitu dilakukan selama 15 menit dan di bagi menjadi 3 bagian, dan setelah dilakukan pengamatan ternyata pada menit ke 5 dihasilkan 650 gelembung, selanjutnya pada menit ke 10 dihasilkan gelembung 750 gelembung ( terdapat kesalaan dalam menghitung ) , dan pada menit terakhir dihasilkan 2953 gelembung, ternyata dengan penambahan NaHCO3 akan meningkatkan laju fotosintesis, Sebenarnya jumlah gelembung gas yang dihasilkan melebihi dari hitungan di atas, karena kesalahan dalam menghitung gelembung secara manual.

KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
Penelitian yang telah peneliti lakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
·          intensitas cahaya dan suhu berpengaruh terhadap laju fotosintesis
B.       Saran
·                          Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengaruh faktor luar terhadap laju fotosintesis

DAFTAR PUSTKA :

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

diakses pada : 13 oktober 2013
diakses pada : 13 oktober 2013
diakses pada : 13 oktober 2013

LAMPIRAN


0 Responses

Post a Comment