PENGENALAN TANAMAN DAN LEMBAGA – LEMBAGA PERTANIAN DI DESA SUMBANG, KABUPATEN BANYUMAS
PENGENALAN
TANAMAN
DAN
LEMBAGA – LEMBAGA PERTANIAN
DI
DESA SUMBANG, KABUPATEN BANYUMAS
Oleh :
Gen
Adi Wisanggeni
( A1L014214 )
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian
adalah suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses tumbuhan dari
tumbuh –tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit dinamakan pertanian
rakyat sedangkan pertanian dalam arti luas meliputi pertanian dalam arti sempit
, kehutanan, peternakan dan perikanan. Demua itu merupakan hal yang penting.
Secara garis besar. Pengertian pertanian dapat diringkas menjadi 1) proses
produksi, 2)petani atau pengusaha, 3) tanah tempat usaha,4) usaha pertanian.
Awal
kegiatan pertanian terjadi ketika manusia mulai mengambil peranan dalam proses
kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturan nya untuk memenuhi kebutuhannya.
Tingkat kemajuan pertanian mulai dari pengumpul dan pemburu, epertanian
primitif, pertanian tradisional sampai dengan pertanian modern.
Pertanian
dapat diberikan dalam arti terbatas dan arti luas. Dalam arti terbatas ,
pertanian ialah pengelolaan tanaman dan lingkungannya agar memberikan suatu
produk. Sedangkan dalam arti luas, pertanian ialah pengelolaan tanaman, ternak,
dan ikan agar memberikan suatu produk. Pertanian yang baik adalah pertanian
yang dapat memberikan produk jauh lebih baik daripada apabila dalam pengelolan tanaman, ternak dan ikan
dibiarkan hidup secara alami.
Ilmu
pertanian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengelola tanaman, ternak,
ikan, dan lingkungannya agar memberikan hasil yang semaksimal mungkin. Ilmu
pertanian sekarang sudah berkembang menjadi ilmu oertanian yang sangat luas,
tidak hanya mempelajari pengelolaan tanaman. Ilmu peternakan tidak hanya
mempelajari tentang ternak dan ilmu ikan tidak mempelajari hewan air lainya.
Oleh karena itu, ketiga hal tersebut adalah ilmu pertanian dalam arti luas. Sedangkan
ilmu pertanian yang hanya mempelajari pengelolaan tanaman biasa disebut ilmu
pertanian dalam arti sempit.
Berbagai
macam tanaman di tanam pada suatu daerah atau wilayah tertentu, dan setiap
wilayah tersebut mempunyai jenis tanaman pertanian yang berbeda beda, perbedaan
tanaman di suatu wilayah tersebut karena dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu suhu, cuaca, iklim, dataran, intensitas cahaya, dari
peryataan diatas, kami pengarang akan
melihat berbagai jenis tanaman pertanian yang ditanam pada wilayah atau desa ciberem.
B. Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
berbagai jenis tanaman yang ditanaman pada desa ciberem
2. Mengidentifikasikan
jenis jenis tanaman yang ditanam pada desa ciberem
3. Mengetahui
berbagai organisasi yang diikuti oleh petani di desa ciberem
C. Metode Penelitian
a) Metode Studi pustaka
Yaitu suatu metode pengumpulan data
dengan cara membaca buku atau sumber sumber yang berkenaan dengan masalah yang
dibicarakan. Pembahasan tentang jenis tanaman di desa ciberem ini juga tidak lepas dari buku atau referensi
referensi lainya yang berkenaan dengan masalah tersebut.
b) Metode observasi
Yaitu dengan melakukan pengamatan
langsung. Dalam menyusun laporan ini, kami juga mengumpulkan data dengan mengamati
obyek secara langsung.
D. Manfaat
Penelitian
Penelitian
ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Dapat
mengetahui berbagai organisasi yang diikuti oleh petani didesa ciberem
2. Dapat
mengetahui serta indentifikasinya berbagai jenis tanaman yang ditanaman pada
desa ciberem
3. Penelitian
ini dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Petani
Perbedaan
utama antara tumbuh - tumbuhan dan
binatang liar dengan pertanian adalah adanya manusia. Tidak pernah ada manusia
apabila sinar matahari tidak menerpa permukaan bumi ini. Manusia berusaha
mengatur atau mengusahakan tumbuh – tumbuhan dan hewan serta memanfaatkan
hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar
dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia seperti itu disebut petani atau
pengusaha pertanian. Dalam kegiatan usahatani, petani merangkap dua peranan
yaitu sebagai penggarap dan manajer.
Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai; mengolah, dan memasarkan barang
dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku
usaha perkebunan dan masyarakat. Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang
menjadi makanan pokok maupun sayuran untuk membedakannya dengan usaha ladang dan hortikultura sayur mayur dan bunga, meski usaha penanaman
pohon buah masih disebut usaha perkebunan. Tanaman yang ditanam umumnya
berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama, antara kurang dari
setahun hingga tahunan.
Perkebunan
tidak hanya dikenal di indonesia, tetapi juga di negara lain. Pada umumnya,
perkebunan terdapat di daerah bermusim panas di dekat khatulistiwa. Oleh karena
menggunakan sistem manajemen seperti pada perusahaan industri dengan
memanfaatkan hasil – hasil penelitian dari teknologi terbaru, maka perkebunan
sering pula disebut industri perkebunan atau industri pertanian
Kehutanan
Ilmu
kehutanan pada prinsipnya merupakan ilmu yang menerapkan bagaimana hubungan
antara tanah – tanah hutan dengan manusia dan alokasi sumber – sumber
indusrtinya serta bagaimana cara mengelolanya hingga sumber – sumber tersebut
dapat memberikan kepuasan seperti yang diinginkan oleh manusia.
Topografi lahan
Topografi
lahan menggambarkan penggunaan lahan pertanian yang didasarkan atas ketinggian
tempat. Untuk tanah – tanah di indonesia, pembagian lahan menurut tinggi tempat
( topografi ) sering dikategorikan sebagai lahan dataran pantai, dataran rendah
dan dataran tinggi. Pembagian klasifikasi menurut topografi tersebut juga
menggambarkan macam usaha pertanian yang diusahakan oleh penduduk yang
bertempat tinggal di sekitar lokasi itu. Misalnya lahan tegalan orang akan
mengusahakan tanaman palawija. Begitupula di lahan kering dataran tinggi, orang
akan mengusahakan tanaman nya tidak banyak memerlukan air.( seperti tanaman
kentang , apel , kobis dan tanaman sayur – mayur atau tanaman buah buahan yang
lain ) . pembagian wilayah menurut topografi sangat penting karena mencirikan
karakteristik usaha tani di daerah itu.
BAB III
JENIS – JENIS TANAMAN
Tumbuh
– tumbuhan merupakan pabrik pertanian rimer. Tumbuh – tumbuhan mengambil CO2
dari udara melalui daun. Mengambil air dan unsur hara dari tanah melalui akar,
serta menggunakan energi sinar matahari. Kemudian tumbuhan tersebut
menghasilkan biji, buah, serat, minyak, kayu dan sebagainya.secara singkat
bahwa faktor pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor lingkungan yang
menentukan tanaman adalah air, energi, radiasi matahari, susunan atmosfir,
kandungan udara dalam tanah, reaksi tanah, bibit, dan kandungan unsur hara
tanaman. Dari faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut kami
memcoba mengobservasi berbagai jenis tanaman pertanian yang ada di desa
ciberem, dan kami memperoleh :
1) Tanaman
Hortikultura
o
Pepaya
(Carica papaya L)
Tanaman
ini dapat tumbuh didaerah tropis dan sub-tropis, didaerah basah hingga
kering,ataupun dataran rendah maupun pegunungan.pohon berbatang tegak dan
basah,tinggi pohon mencapai 8-10 meter.akarnya berbentuk serabut.buah mentah
berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning
kemerahan.bentuk buah lonjong,dengan bagian ujungnya umumnya runcing.rongga
dalam pada buah pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang.daun
berbentuk helai yang menyerupai telapak tangan.bunga berwarna putih,terdapat
putik dan benang sari.
Teknik budidaya.
o
Cabai
( capsicum annum L. )
Tanaman
cabai merah termasuk tanaman berbentuk perdu,berdiri tegak dan bertajuk
lebar.tanaman ini juga mempunyai banyak cabang dan setiap cabang akan muncul
bunga yang pada akhirnya berkembang menjadi buah.
Tempat tumbuh
Tanaman
ini dapat tumbuh di lahan tropis dan ditanah yang subur serta terdapat banyak
unsur hara dan ketersediaan air cukup.tanaman ini juga dapat dibudidayakan
didalam polibag atau didalam pot,karna ukuran tanaman yang tidak terlalu besar
sehingga bisa dibudidayakan tanpa didalam lahan terbuka.
Batang
cabai tumbuh tegak berwarna hijau tua dan berkayu.pada ketinggian batang
tertentu akan membentuk percabangan seperti huruf Y .Batangnya berbentuk
silindris,berukuran diameter kecil dengan tajuk daun lebar dan buah cabai yang
lebat.
Daun
cabai berbentuk lonjong yang berukuran panjang 8-12cm, lebar 3-5 cm dan
dibagian pangkal ujung daun meruncing.pada permukaan daun bagian atas berwarna
hijau tua, sedang dibagian bawah berwarna hijau muda. Panjang tangkai daunnya
berkisar 2-4cm melekat pada percabangan, sedangkan tulang daunnya berbentuk
menyirip.
Buah
cabai merah biasanya muncul dari percabangan atau ketiak daun dengan posisi
buah menggantung. Berat cabai merah berkisar5-25 gram.buah cabai yang masih
muda berwarna hijau.
Teknik budidaya
Tanaman
ini diperbanyak dengan cara generatif.yaitu dengan cara menggunakan biji
buah.biji buah ditebar dalam suatu bedengan yang telah disiapkan.setelah
beberapa waktu bijipun mulai tumbuh.setelah tumbuh biji dipindah dilahan jika akan ditanam
dilahan.jika bukan ditanam di lahan bibit dipindah kedalam polibag yang sudah
disiapkan.karna tanaman cabai bisa dibudidayakan didalam polibag karna tidak
memerlukan lahan yang luas dan tanah yang banyak.
o
Tomat
(solanum lycopersium)
Tempat tumbuh.
Tanaman
ini dapat dijumpai atau dapat tumbuh di atas ketinggian1-1600m dpl.yang disukai
tanaman ini adalah tanah yang gembur dan subur,tanaman ini sangat tidak
menyukai air hujan secara langsung dan tidak menyukai sinar matahari yang
terik.
Tanaman
ini memiliki batang yang bercabang-cabang dan berbulu halus dengan warna putih
dan daun yang majemuk,berumpun.akar tanaman ini memiliki akar tunggal dan akar
serabut yang tumbuh disekeliling akar tunggal,dimana akar serabutnya lah yang
mempunyai fungsi untuk menyerap beberapa nutrisi untuk kelangsungan hidup.
Teknik budidaya.
Tanaman
ini dapat dibudidayakan dengan cara mengecahmbahkan biji tomat sehingga tumbuh
bibit tanaman yang baru yang memiliki kualitas yang baik.dengan kata lain
pembudidayaan tanaman ini secara generatif.
o
Kubis
(Brassica oleracea var. capitata L.)
Kubis,
kol, kobis, atau kobis bulat adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran
daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleracea L. Kelompok
Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat
membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop, kop atau kepala
(capitata berarti "berkepala"). Kubis berasal dari Eropa Selatan dan
Eropa Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi
yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. oleracea var.
sylvestris.
Kubis
menyukai tanah yang sarang dan tidak becek. Meskipun relatif tahan terhadap
suhu tinggi, produk kubis ditanam di daerah pegunungan (400m dpl ke atas) di
daerah tropik. Di dataran rendah, ukuran krop mengecil dan tanaman sangat
rentan terhadap ulat pemakan daun Plutella.
Pedoman Budidaya
PENGOLAHAN LAHAN Pengolahan tanah dapat
dilakukan dengan bajak atau cangkul. Tanah yang sudah dicangkul atau dibajak
sebaiknya dibiarkan sekitar seminggu agar mendapat sinar matahari yang cukup.
Sesudah itu, tanah dicangkul untuk kedua kalinya dan diratakan, laiu dibuatkan
bedengan. Banyak ukuran yang digunakan dalam pembuatan bedengan, tetapi yang
penting adalah harus sesuai denganukuran lahan.
PERSEMAIAN
Benih disebar atau diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm di tempat persemaian
yang telah disediakan, baik yang terbuat dari kotak kayu maupun disiapkan di
bedengan.
PENANAMAN
Setelah berumur sekitar 6 minggu di persemaian, bibit sudah dapat ditanam.
Pilihlah bibit yang penampilannya baik, lalu tanamlah dengan jarak tanam (50 x
50) cm dengan jarak antarbarisan 60 cm.
2) Tanaman
Pangan
o
Padi
(Oryza Sativa)
Macam tempat pembudidayaan padi
o Budidaya
padi sawah
(Ing. paddy atau paddy field), diduga dimulai dari daerah lembah
Sungai Yangtse di Tiongkok.
o Budidaya
padi lahan kering, dikenal manusia lebih dahulu daripada budidaya padi sawah.
o Budidaya
gogo rancah atau disingkat gora, yang merupakan modifikasi
dari budidaya lahan kering. Sistem ini sukses diterapkan di Pulau Lombok, yang hanya memiliki musim hujan singkat
o
Jagung (zea mays ssp.mays)
Adalah salah satu tanaman pangan yang berakar serabut dan tinggi 1-3
m,penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, Biji jagung kaya akan
karbohidrat. Sebagian besar berada pada Kandungan karbohidrat dapat mencapai
80% dari seluruh bahan kering biji selain gandum dan padi.di masa kini jagung
menjadi komponen penting pakan ternak.penggunaan lainnya adalah sebagai sumber
minyak pangan dan bahan dasar tepung maizena.berbagai produk turunan hasil
jagung menjadi bahan baku berbagai produk industry,seperti bioenergy,industry
kimia,kosmetika dan farmasi.tanaman jagung tumbuh pada tanah yang cukup
air,tidak memerlukan banyak air.biasanya tumbuh di dataran rendah yang suhunya
tidak terlalu dingin.budidaya tanaman ini dengan biji, . dan di desa ciberem ini petani juga menanam
jagung sebagai tanaman pertanian nya
o
Singkong
(Manihot esculenta)
3) Tanaman
Perkebunan
Tanaman Kopi ( Coffea)
Pohon Kelapa ( Cocos nucifera )
4) Tanaman
Industri
o
Jabon
(Neolamarckia cadamba)
Tentang jabon:
Rubiaceae ini tumbuh baik pada
ketinggian 0 – 1000 meter dari permukaan laut, pada jenis tanah lempung,
podsolik cokelat dan aluvial lembab yang umumnya terdapat di sepanjang sungai
yang ber-aerasi baik.
Bentuk tajuk tanaman jabon seperti
payung dengan sistem percabangan melingkar, daunnya tidak lebat, batang lurus
silindris dan tidak berbanir dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus.
Batangnya bebas cabang sampai 60%
dari keseluruhan tinggi batang, cabang rontok sendiri (self purning).Warna
kayunya putih krem (kuning terang) sampai sawo kemerah-merahan.
Kayunya mudah dikeringkan, mudah
dipaku dan di lem, susutnya rendah. Sangat mungkin dimanfaatkan oleh Industri
Furniture, Plywood / Kayu Lapis, Batang Korek Api, Alas Sepatu, Papan, Peti,
bahan kertas Kelas Sedang.
Pohon Jabon usia 6 tahun sudah dapat
di panen.
Teknik budidaya
Penyiapan Lahan
Dalam proses penyiapan ini ada dua
hal penting yang harus dilakukan. Pertama, pembersihan lahan dari unsur
pengganggu. Seperti semak belukar, alang-alang dan berbagai tanaman yang sudah
mati
Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam memiliki peran penting
dalam menentukan kualitas tanam. Karena jarak tanam ini akan mempengaruhi
sebuah tanaman dalam proses memperoleh sinar matahari. Untuk budidaya Jabon,
jarak tanam ideal adalah 3×4 meter dengan pola tanam monokultur. Hal ini
diperlukan, mengingat ketika Jabon sudah mulai meninggi, maka masing-masing
cabang akan tumbuh dan bersinggungan.
Perkebunan pada umumnya menggunakan
jarak tanam yang direkomendasikan yaitu 4 x 5 m. jarak tersebut dapat
memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan diameter batangnya, sebab radius
lingkaran bayangan kebawah batang atas pohon adalah wilayah penyerapan
unsur-unsur hara ditanah oleh akar pohon, jadi jarak 4 x 5 m adalah yang paling
baik bagi pertumbuhan pohon jabon tetapi bisa juga menggunakan jarak 4 x 4 m
tergantung kondisi lahan.
Perawatan :
Semprot
Pungisida secara aktip per 2 minggu sekali selama 3-5 bulan tergantung keadaan
gangguan, agar daun tidak dimakan ulat.setelah daun cukup banyak pengusida
sudah tidak perlu disemprotkan lagi,sebab daun tidak akan habis dimakan ulat
sebab daun sudah banyak04/teknik-bertanam-jabon-penghasil-log.html
o
Sengon
(Albizia Chinensis)
Tentang
sengon:
Habitat Sengon
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Iklim
Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.
Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.
Curah Hujan
Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi,
pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan
menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum
yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak
terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000
mm.
Kelembaban
Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap
tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon
membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.
Daun
Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.
Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dfan kambingmenyukai daun sengon tersebut.
Perakaran
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
BAB IV
LEMBAGA PERTANIAN
Setiap
masyarakat hidup dalam bentuk dan diskusi oleh lembaga – lembaga tertentu.
Lembaga disini adalah organsasi atau kaidah – kaidah baik, formal maupun
nonformal yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu, baik
dalam kegiaatan – kegiatan rutin sehari – hari maupun dalam usahanya untuk
mencapai tujan tertentu. Lembaga – lembaga masyarakat desa yang bersifat asli
berasal dari adat kebiasaan yang turun temurun tetapi ada juga yang diciptakan
dari dalam maupun luar masyarakat desa. Lembaga – lembaga penting dalam
pertanian misalnya pemilikan tanah, jual beli dalam penyewaan tanah, bagi
hasil, gotong royong, koperasi, arisan dan lain – lain. Lembaga – lembaga itu
mempunai peranan tertentu yang dikuti dengan tertib oeh anggota – anggota masyarakat
desa. Setiap penyimpangan akan disoroti dengan tajam oleh masyaraka. Setelah
mengunjungi desa ciberem, ternyata terdapat 3 lembaga – lembaga pertanian yang
diikuti oleh masyarakat di desa ciberem, diantaranya :
1)
BPD
Yang
pertama yaitu BPD , di lembaga ini BPD berperan sebagai DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat)nya di desa . tentu saja BPD ini mempunyai tugas tugas dalam perencanaan
mengenai pertanian di desa ciberem, adapun tugas nya yaitu : menerima dan
membahas berbagai usulan mengenai masaah pangan di desa ciberem,kemudian
memperhatikan perkembangan produktivitas dalam masalah pertanian, dan
melaksanakan tugas dan wewenang lainya yang telah ditentukan.
2) GAPOKTAN
Yang
kedua yaitu GAPOKTAN, adalah
gabungan dari Kelompok Tani adalah kumpulan petani / peternak /pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kondisi lingkungan ( sosial, ekonomi, sumber daya
) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Di desa
ciberem ini GAPOKTAN aktif dalam penyuluhan pertanian, pelatihan pertanian, dan
pertemuan pertemuan antar petani membahas mengenai permasalahan yang sedang
dihadapi di desa tersebut ( dalam masalah pertanian)
3)
POKTAN
selanjutnya
yang ketiga yaitu , Poktan adalah
kumpulan beberapa petani yang bergabung dan bekerja sama untuk meningkatkan
skala ekonomi dan efisiensi usaha. Poktan yang terdapat di desa ciberem ini
terdiri dari 4 sub lagi yaitu : Karya
Utama 1, Karya Utama 2, Karya Utama 3, dan Karya Utama 4, yang memiliki eranan
dan fungsi masing masing dalam perkembangan pertanian di desa ciberem
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan :
1. Penelitian
yang kami lakukan membuktikan bahwa di desa ciberem terdapat berbagai jenis
tanaman pertanian, yaitu : tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman
hprtikultura dan tanaman industri.
B.
Saran :
1. Perlu
dilakukan percobaan lanjutan, tentang observesi tanaman pertanian di desa
ciberem, agar bisa membandingkan dari percobaan selanjutnya sehingga dapat
memperoleh hasil yang sempurna.
DAFTAR PUSTKA :
Soetriono, suwandari anik,dkk. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Jember :
Bayumedia Publishing
Yudo Husodo Siswono, S, Bungaran, dkk. 2002. Pertanian mandiri. Jakarta
:
Penebar swadaya
Nurmala Tati, dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Jatinangor : Graha
Ilmu
Soekartawi, Dillon John dkk. 1984. Ilmu Usaha Tani. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia
Hakim Nasoetion andi. 1990. Pengantar Ilmu Pertanian. Bogor: Litera
Antar Nusa
Isnaini M. 2006. Pertanian Organik. Yogyakarta : Kreasi Wacana
Yogyakarta
Diakses
pada hari sabtu 04 oktober 2014
http://infotanam.blogspot.com/2013/Perawatan
Diakses pada hari sabtu 04 oktober 2014
Diakses pada hari sabtu 04 oktober 2014
Diakses pada hari senin 06 oktober 2014
Diakses pada hari senin
06 oktober 2014
ilmu-pertanian-bagi-mahasiswa.html
Diakses pada hari senin 06 oktober 2014
Sumber
lain :
1. Observasi
2. Perpustakan Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman
Comments
Post a Comment