KIMIA - LARUTAN JENUH, TAK JENUH, LEWAT JENUH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu
zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting
yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan
menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau
larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut,
berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila
mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada
umumnya larutan mempunyai beberapa sifat. Diantaranya sifat larutan non
elektrolit d an larutan elektrolit. Sifat larutan tersebut mempunyai hubungan
erat dengan konsentrsi dari tiap komponennya. Sifat-sifat larutan seprti rasa,
ph, warna, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat terlarut.
Larutan dapat dibuat dari dua macam zat, yaitu zat padat dan zat cair. Larutan
dibuat untuk mendapatkan campuran larutan dari dua atau lebih zat. Larutan
memiliki dua sifat, yaitu larutan eksoterm dan larutan larutan endoterm.
Pada percobaan ini, dimaksudkan agar praktikum dapat mengamati larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh
ketika kedua larutan direaksikan. Hal ini ditentukan
dengan menggunakan konsep KSP.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa larutan yang akan diuji, dari
beberapa larutan tersebut dibuktikan bahwa larutan memiliki sifat yang berbeda
beda jika kedua larutan di reaksikan.
C. Tujuan Penelitian
Mengamati larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat
jenuh ketika dua larutan direaksikan.
D. Manfaat Penelitian
Dapat diketahui larutan tak jenuh, jenuh, dan
lewat jenuh jika kedua larutan direaksikan
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama),
serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut
dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut
dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion,
atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya
(solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut
(solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan =
pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka
pelarutnya adalah volume terbesar.
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a. Eksoterm,
yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
bersangkutan akan turun.
b. Endoterm,
yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi
akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Larutan
tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
b. Larutan
jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion
= Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c. Larutan
sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Larutan
pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
solvent.
b. Larutan
encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan
air.
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan :
Alat
·
Pipet tetes
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Gelas ukur
Bahan
·
Larutan NaOH 0,05 M
·
Larutan HCl 0,05 M
·
Larutan Pb(NO3)2
0,05 M
·
Larutan Kl 0,05 M
·
Larutan BaCl2 0,05 M
B. Cara Kerja
Percobaan 1
1. Memasukkan
2 mL larutan NaOH 0,05 M kedalam tabung reaksi I.
2. Mengambil
4 mL larutan HCl 0,05 M dengan gelas ukur.
3. Menambahkan
larutan HCl ke dalam larutan NaOH tetes demi tetes dengan pipet tetes.
Menghentikan penambahan larutan HCl tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk
untuk pertama kali nya. Mencatat volume HCl yang ditambahkan.
4. Melanjutkan
penambahan larutan HCl sampai volume 6 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5. Mencatat
hasil pengamatan di tabel pengamatan.
Percobaan II
1. Memasukkan
3 mL larutan Pb(NO3)2 0,05 M kedalam tabung reaksi 2.
2. Mengambil
8 mL larutan KI 0,05 M dengan gelas ukur.
3. Menambahkan
larutan KI ke dalam larutan Pb(NO3)2 tetes demi tetes dengan pipet tetes.
Menghentikan penambahan larutan KI tepat ketika warna keruh ( endapan )
terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume KI yang ditambahkan.
4. Melanjutkan
penambahan larutan KI sampai volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5. Mencatat
hasil pengamatan di tabel pengamatan.
Percobaan III
1. Memasukkan
3 mL larutan BaCl2 0,05 M kedalam tabung reaksi 3.
2. Mengambil
8 mL larutan NaOH 0,05 M dengan gelas ukur.
3. Menambahkan
larutan NaOH ke dalam larutan BaCl2 tetes demi tetes dengan pipet
tetes. Menghentikan penambahan larutan NaOH tepat ketika warna keruh ( endapan
) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume NaOH yang ditambahkan.
4. Melanjutkan
penambahan larutan NaOH sampai volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5. Mencatat
hasil pengamatan di tabel pengamatan.
C. Tabel Pengamatan
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan I
Volume
NaOH 0,05 M
|
Volume
HCl 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
2 mL
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan II
Volume
Pb(NO3)2 0,05 M
|
Volume
KI 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan III
Volume
BaCl2 0,05 M
|
Volume
NaOH 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB IV.
DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan I
Volume
NaOH 0,05 M
|
Volume
HCl 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
2 mL
|
1 mL
|
Belum
|
![]() |
2 mL
|
Belum
|
![]() |
|
3 mL
|
Belum
|
![]() |
|
4 mL
|
Tidak berubah
|
![]() |
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan II
Volume
Pb(NO3)2 0,05 M
|
Volume
KI 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
0,05 mL
|
Belum terjadi
perubahan
|
![]() |
0,5 mL
|
Mulai keruh
dibagian atas
|
![]() |
|
4 mL
|
Endapan keruh
lebih terlihat
|
![]() |
|
6 mL
|
Mulai
mengendap
|
![]() |
|
8 mL
|
mengendap
|
![]() |
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan III
Volume
BaCl2 0,05 M
|
Volume
NaOH 0,05 M
|
Perubahan
larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
0,05 mL
|
Belum ada
perunahan
|
![]() |
1 mL
|
Laruan Mulai
keruh
|
![]() |
|
3,5 mL
|
Larutan
Mengendap
|
![]() |
|
8 mL
|
Larutan
mengendap
|
![]() |
B. Analisa Pengamatan
Larutan merupakan campuran homogeny antara dua atau lebih zat
berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut
(solute), dan pelarut (solvent).
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
d. Larutan
tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
e. Larutan
jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion
= Ksp berarti larutan tepat jenuh.
f. Larutan
sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Dari percobaan yang telah dilakukan terdapat 6 jenis
larutan yaitu Larutan NaOH 0,05 M, Larutan HCl 0,05 M, Larutan Pb(NO3)2 0,05 M, Larutan NaCl 0,05 M, dan Larutan BaCl2
0,05 M. Dari keenam larutan tersebut
kita mencoba mengetahui sifat nya jika larutan tersebut di campurkan.
Pada percobaan pertama mencampurkan Larutan NaOH 0,05 M,
dengan Larutan HCl 0,05 M sampai penambahan larutan HCl sampai volume 6 mL. Setelah mencampurkan
tetes demi tetes ternyata tidak terjadi warna keruh pada larutan tersebut
hingga volume 4 mL, sehingga Qc nya < Ksp, berarti bersifat tak jenuh.
Adapun reaksinya
NaOH(aq) + HCl(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)

Pada percobaan kedua yaitu sama masih mengalisa tetang
konsentrasi larutan, tetapi dengan larutan yang berbeda, yaitu Larutan Pb(NO3)2
0,05 M, dengan Larutan Kl 0,05 M, dan
melanjutkan menambahkan larutan KI sampai volume 8 mL, setelah tercampur
dilanjutkan dengan mengamati perubhana warna. Mula mula di volume 0,05 M belum
ada perubahan. Kemudian dilanjut kan tetes demi tetes, dan larutan bersifat tak
jenuh pada volume KI 0,5M , kemudian ditambahkan lagi hingga volume 4 mL
endapan kruh nya ebih terlihat, dan larutan bersifat jenuh ( = ). Kemudian di
teruskan sampai volume 8 mL, larutan
sudah mengendap, dan artnya larutan tersebut sudah lewat jenuh ( > ).
Pb(NO3)2 + 2KI
PbI2 + 2KNO

Dan yang terakhir yaitu percobaan ketiga , mengamati
perubahan larutan Larutan NaOH 0,05 M, dengan Larutan BaCl2 0,05 M. Menabahkan larutan NaOH sampai volume 8 mL. Dan
mengamati perunahan warna yang terjadi. Pada voume awal0,05 M larutan beum ada
perubahan danlarutan masih bersifat jenuh, kemudian ditambahkan lagi tetes demi
tetes danlarutan mulai keruh pada volume 1 mL dan larutan bersifat jenuh ( = ).
Kemudian ditambahkan lagi, dan larutan mulai bersifat lewat jenuh pada volume 6
mL. Dan lebih mengendap lagi pada volume 8 mL. Danlarutan sudah bersifat lewat
jenuh.
BaCl2 + 2NaOH
Ba(OH)2 + 2NaCl

C. Pertanyaan
1.
Tuliskan reaksi yang terjadi pada setiap
percobaan! Reaksi antara apa sajakah yang menghasilka endapan ?
2.
Melengkapi
tabel
Qc.....Ksp
|
Jenis larutan
|
Qc < Ksp
|
|
Qc = Ksp
|
|
Qc > Ksp
|
|
3.
Jelskan bagaimana kita mengetahui jenis
larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh dari percobaan ini ?
D. Jawaban
1. Reaksi antar larutan yang menghasilkan endapan
adalah
Pb(NO3)2 + 2KI
PbI2 + 2KNO

BaCl2 + 2NaOH
Ba(OH)2 + 2NaCl

2. Melengkapi
tabel
Qc.....Ksp
|
Jenis
larutan
|
Qc
< Ksp
|
HCl
|
Qc = Ksp
|
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
|
Qc > Ksp
|
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
|
3. Cara
mengetahui jenis larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh yaitu dengan
mengetahui Qc nya, jika Qc < Ksp maka larutan jenuh, jika Qc = Ksp maka
larutan tak jeuh dan jika Qc > Ksp maka larutan itu lewat jeuh.
BAB V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan :
Larutan tak
jenuh, jenuh, dan lewat jenuh, dapat di ketahui dengan menggunakan endapan yang
terjadi pada larutan jika di campurkan tersebut ( Qc ... Ksp)
B. Saran :
Perlu dilakukan percobaan lanjutan,
tentang pengujian larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh
DAFTAR PUSTKA :
Nasir,
M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
SSCI. 2012. Text Book. Yogyakarta : Tim LBB
SSCintersolusi
https://www.google.com /laporan kimia/Semua Coretan Kuliah Laporan Kimia Dasar I Pembuatan Larutan.htm
https://www.google.com/Welcome
Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan.htm
Diakses : Pada Hari Sabtu 16 April 2013
https://www.google.com/Mari Berbagi
LAPORAN PERCOBAAN 4 KESETIMBANGAN
HASIL KALI KELARUTAN.htm
Diakses : Pada Hari Sabtu 16 April
2013
LAMPIRAN

Comments
Post a Comment