-->
http://cuk-ing.blogspot.com/

BAB I. 

PENDAHULUAN


     A.    Latar Belakang

Dalam makalah ini Anda akan mempelajari tentang kesetimbangan kimia, yang merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang reaksi bolak-balik sebagai dasar reaksi kimia atau proses kimia dalam industri. Kesetimbangan kimia merupakan penerapan dari aspek kinetika dan termodinamika kimia dan kaitannya dengan reaksi kimia. Dalam kesetimbangan kimia ini akan dibahas tentang kesetimbangan dinamis yang meliputi pengertian kesetimbangan dinamis dan reaksi bolakbalik, pergeseran kesetimbangan yang difoukuskan pada faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan, tetapan kesetimbangan antara lain meliputi pengertian, kesetimbangan pada tekanan parsial sebagai teori pendukung dalam proses industri kimia, dan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.

Agar dapat memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia dan factor – factor yang mempengaruhinya,serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari dan industri, anda harus mampu : Menjelaskankesetimbangan dan factor – factor yang memengaruhi pergeseran arah kesetimbangan denganmelakukan percobaan.Adapun contoh dari kesetimbangan kimia yaitu, Didalam gua biasanya terdapat stalaktit dan stalagmit.Bentuk stalaktit dan stalagmite ini menyerupai tiang – tiang yang indah. Di kawasan Tanjung Kodok,Paciran ( Lamongan ), terdapat sebuah gua yang dikenal Gua Istana Maharani. Didala gua ini terdapatstalaktit dan stalagmite yang indah dan menjadi salah satu objek wisata Indonesia.Stalagtit dan stalagmite terbentuk oleh adanya reaksi kesetimbangan berupa pelarutan dan pengendapansenyawa kapur oleh asam. Reaksi kesetimbangan juga berperan penting dalm berbafgai prosesbiologidan lingkungan. Selain contoh tersebut, masih banyak fenomena di alam yang melibatkan reaksikesetimbangan.

Tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kc yang menyatakan tetapan kesetimbangan berdasarkankonsentrasi ( C = concentration ). Tetapan kesetimbangan ini sering dilambangkan dengan K saja. Untuk kesetimbangan zat dalam wujud gas, tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan Kp yang menyatakantetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan ( P = pressure ). Penentuan tetapankesetimbanganbergantung pada jenis reaksinya, homogen atau heterogen. Reaksi kesetimbanganhomogen terjadi jika zat – zat terlibatdalam kesetimbangan berada dalam fase yang sama, sedangkanuntuk reaksi kesetimbangan heterogen, zat zat tersebut berada dalam fase berbeda.Reaksi keetimbangan homogen terjadi jika fase dari zat zat yang bereaksi dengan zat – zat hasil reaksisama, yaitu gas atau larutan.Pada kesetimbangan hetrogen, zat – zat yang berbeda pada keadaan setimbang memilikifase yang berbeda – beda. Pad kesetimbang heterogen ini, fase zat yang berpengaruh dalam penentuan nilai Kc atau dalam pergeseran kesetimbangan adalah sebagai berikut :

1) jika terdapat fase gas dan fase padat, yang menentukan Kc adalah fase gas.

2) Jika terdapat fase gas dan fae cair, yang menentukan Kc adalah fase gas.

3) Jika terdapat larutan dan fase padat, yang menentukan Kc adalah larutan.

4) Jika terdapat fase gas, fase cair, fase padat yang menentukan Kc adalah fase gas.

Pada reaksi kesetimbangn heterogen yang melibatkan larutan dan fase padat, air yang hanya berfungsisebagai pelarut dianggap tidak ikut bereaksi. Kalaupun turut bereaksi, konsentrasinya dianggap tetapkarena jumlahnya yang jauh lebih bsar dibandingkan zat lainnya. Keadaan setimbang pada suatu system merupakan keadaan yang stabil jika tidak ada pengaruh dari luar system. Jika diberikan suatu pengaruh ( aksi ) terhadap kesetimbangan, system tersebut akan bergeser menujukesetimbangan yang baru. Pada kesetimbangan baru ini, komposisis zat – zat yang terlibat dalamkesetimbangan berubah dari komposisi semula. Hal – hal yang dapat menyebabkan pergeserankesetimbangan, yaitu perubahan konsentrasi, perubahan tekanan, perubahan volume, dan perubahansuhu.Jika terhadap suatu system kesetimbangan dilakukan suatu tindakn ( aksi ), system kesetimbangantersebut akan mengalami perubahan ( pergeseran ) yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut.Berdasarkan asaz tersebut, suatu system yang berada pada keadaan setimbang ( reaksi kesetimbangan )akan selalu berusaha untuk mempertahankan kesetimbangannya. Dengan demikian, apabila terjadi aksi, system tersebut akan mengalami prgeseran agar kesetimbangantercapai kembali. Reaksi akan bergeser ke arah kanan atau kiri untuk mencapai kesetimbangannya.

     B.  Rumusan Masalah

Ada berbagai jenis larutan, larutan FeCl, KSCN, NaHPO, dan akuades. Dari keempat larutan tersebut di coba untuk menentukan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.

     C.  Tujuan Penelitian

·         menentukan faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.

     D.  Manfaat Penelitian

Dapat diketahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.




BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

Pada umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlangsung dalam arah bolak-balik (reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang berlangsung satu arah. Pada awal proses bolak-balik, reaksi berlangsung ke arah pembentukan produk, segera setelah terbentuk molekul produk maka terjadi reaksi sebaliknya, yaitu pembentukan molekul reaktan dari molekul produk. Ketika laju reaksi ke kanan dan ke kiri sama dan konsentrasi reaktan dan produk tidak berubah maka kesetimbangan reaksi tercapai. Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan, artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan mencapai kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (ke kiri) bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk reaksi semakin bertambah.

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, laju reaksi dan konsentrasi pereaksipun berkurang. Beberapa waktu kemudian reaksi dapat berkesudahan, artinya semua pereaksi habis bereaksi. Namun banyak reaksi tidak berkesudahan dan pada seperangkat kondisi tertentu, konsentrasi pereaksi dan produk reaksi menjadi tetap. Reaksi yang demikian disebut reaksi reversibel dan mencapai kesetimbangan. Pada reaksi semacam ini produk reaksi yang terjadi akan bereaksi membentuk kembali pereaksi. ketika reaksi berlangsung laju reaksi ke depan (ke kanan), sedangkan laju reaksi sebaliknya kebelakang (kekiri) bertambah, sebab konsentrasi pereaksi berkurang dan konsentrasi produk reaksi semakin bertambah. Pada umumnya suatu reaksi kimia yang berlangsung spontan akan terus berlangsung sampai dicapai keadaan kesetimbangan dinamis. Berbagai hasil percobaan menunjukkan bahwa dalam suatu reaksi kimia, perubahan reaktan menjadi produk pada umumnya tidak sempurna, meskipun reaksi dilakukan dalam waktu yang relatif lama. Umumnya pada permulaan reaksi berlangsung, reaktan mempunyai laju reaksi tertentu. Kemudian setelah reaksi berlangsung konsentrasi akan semakin berkurang sampai akhirnya menjadi konstan.

Keadaan kesetimbangan dinamis akan dicapai apabila dua proses yang berlawanan arah berlangsung dengan laju reaksi yang sama dan konsentrasi tidak lagi mengalami perubahan atau tidak ada gangguan dari luar. Perhatikanlah kertas yang terbakar. Apakah hasil pembakaran kertas dapat diubah menjadi kertas seperi semula? Pengalaman menunjukkan bahwa proses itu tidak dapat dilakukan, bukan? Reaksi seperi itu kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang tidak dapat balik (Irreversible). Apakah ada reaksi yang dapat balik? dalam kehidupan sehari-hari sulit menemukan reaksi yang dapat balik. Proses-proses alami umumnya berlangsung searah, tidak dapat balik. Namun, di laboratorium maupun dalam proses industri, banyak reaksi yang dapat balik. Reaksi yang dapat balik kita sebut reaksi reversible. Dua diantaranya kita sebutkan dalam contoh di bawah ini :

Contoh :

Jika campuran gas nitrogen dan hidrogen dipanaskan akan menghasilkan amonia, dengan reaksi:                N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Sebaliknya, jika amonia (NH3) dipanaskan akan terurai membentuk nitrogen dan hidrogen, dengan reaksi:                       2NH3(g)  N2(g) + 3H2(g)

Apabila diperhatikan ternyata reaksi pertama merupakan kebalikan dari reaksi kedua. Kedua reaksi itu dapat digabung sebagai berikut : N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Tanda dimaksudkan untuk menyatakan reaksi dapat balik. Reaksi ke kanan disebut reaksi maju, reaksi ke kiri disebut reaksi balik.


METODE PENELITIAN


A.    Alat dan Bahan

·         Nama alat / ukuran

Tabung reaksi ( sedang )         5

Rak tabung                              1

Pipet tetes                               1

Gelas kimia 150 cm3               1

Gelas ukur 25 ml                     1

·         Nama bahan ( ukuran )

Larutan FeCl            1,08 M

Larutan KSCN            1,08 M

Larutan Na2HPO4

Akuades

B. Langkah Kerja

1.      Ambilah 25 cm3 akuades dan masukkan ke dalam gelas kimia.
2.      Teteskan ke dalam akuades tersebut masing- masing 3 tetes larutan KSCN 0,5 M dan aduklah sampai warna tetap.
3.      Bagi larutan tersebut ke dalam 5 tabung reaksi sama banyak. Tabung ke-1 digunakan sebagai pembanding.
4.      Tambahkan berturut turut :
·         Pada tabung – 2 : larutan FeCl3 1,08 M sebanyak 2 tetes.
·         Pada tabung – 3 : larutan KSCN 1,08 M sebanyak 2 tetes.
·         Pada tabung – 4 : larutan Na2HPO4 1,08  sebanyak 2 tetes.
·         Pada tabung – 5 : akuades 2 sebanyak 2 tetes.
5.      Bandingkan warna tabung 2,3, dan 4 dengan warna tabung 1.
6.      Bandingkan pula warna tabung 5 dengan tabung 1 ( dilihat dari atas ).

BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN

      A.    Pengamatan

Tabel. Pengamatan

No tabung
Perlakuan
Arti perlakuan
Warna
Bandingkan dengan tabung 1
kesimpulan
2
Ditambah FeCl3
Penambahan konsentrasi
Merah
Ke kanan
3
Ditambah KSCN
Penambahan konsentrasi
Merah pekat
Ke kanan
4
Ditambah Na2HPO4
Pengurangan konsentrasi
Bening
Bergeser ke kiri
5
Ditambah air
Pengurangan konsentrasi
sama
Kesetimbangan tetap

Fe3+(aq)   +   SCN-(aq)      FeSCN2+(aq)
( Orange )      ( bening )                    ( merah )

      B.      Pertanyaan dan pembahasan

1.      Bagaimana pengaaruh penambahan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem kesetimbangan ?
2.      Bagaimana pengaruh pengurangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem kesetimbangan ?
3.      Bacalah buku referensi dan temukan pengaruh perubahan suhu dan tekanan terhadap sistem kesetimbangan.

      C.    Jawaban

1.                  Pengaruh penambahan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem kesetimbangan yaitu kesetimbangan bergeser ke arah kanan, dan warna larutan menjadi semakin pekat
2.                  Pengaruh pengurangan konsentrasi salah satu komponen dalam sistem kesetimbangan yaitu yaitu kesetimbangan bergeser ke arah kiri, dan warna menjadi pudar atau bening.

3.                  pengaruh perubahan
·         Pengaruh suhu.
            Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikan, maka reaksi sistem adalah menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor ( ke pihak reaksi endoterm ). Sebalik nya jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
·         Pengaruh tekanan.
            Jika tekanan diperbesar ( volum di perkecil ), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisien nya terkecil.
            Jika tekanan diperkecil ( volum di perbesar ), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisien nya terbesar.

BAB V.
KESIMPULAN

1.      Dalam keadaan setimbang konsentrasi zat – zat yang ada dalam sistem kesetimbangan selalu tetap.
2.      Konsentrasi zat dalam kesetimbangan dapat berubah ( bertambah atau berkurang ) bila ke dalam sstem kesetimbangan di lakukan suatu aksi.
3.      Faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan yaitu : pengaruh konsentrasi, pengaruh tekanan dan pengaruh suhu.

DAFTAR PUSTKA :

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
SSCI. 2012. Text Book. Yogyakarta : Tim LBB SSCintersolusi


LAMPIRAN
    
0 Responses

Post a Comment