PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbagai jenis koloid ada disekitar
kita, bahkan sebagian mungkin kita manfaatkan. Jeli (agar-agar), susu, cat,
busa, Minyak rambut bentuk gel, dan parfum semprot adalah beberapa contoh jenis
koloid. Fonomena koloid juga memainkan peranan penting dalam sejumlah proses
industri. Misalnya, industri kramik, industri plastik, industri sabun dan
detergen, industri kertas, serta industri fotografi. Industri-industri tersebut
memanfaatkan koloid dan sifat-sifat koloid dalam proses produksinya. Tapi tahukah
kita, apakah sifat-sifat dari koloid itu?, oleh karena itu dengan laporan ini
kami akan membahas lebih mendalam tentang sifat-sifat dari koloid terutama pada efek tyndall
B. Rumusan
Masalah
Ada beberapa larutan yang akan diuji, dari
beberapa larutan tersebut dibuktikan bahwa larutan memiliki sistem koloid dan
larutan sejati bedasarkan efek tyndall.
C. Tujuan
Penelitian
Membedakan sistem koloid dan larutan sejati
bedasarkan efek tyndall
D. Manfaat Penelitian
.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Efek Tyndall ialah gejala
penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall ini
ditemukan oleh John Tyndall(1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh
karena itu sifat itu disebut efek tyndall.Efek tyndall adalah efek yang terjadi
jika suatu larutan terkena sinar.
Efek Tyndall merupakan salah satu
dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall
sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar
1 - 100 nm. Untuk dapat memiliki efek tyndall larutan koloid harus lah bersifat
homogen.
Efek dari Tyndall digunakan untuk membedakan
sistem koloid dari larutan sejati, contoh dalam kehidupan sehari – hari dapat
diamati dari langit yang tampak berwarna biru atau terkandang merah/oranye,
debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Seandainya
bila terjebak di ruang bawah tanah berdebu yang gelap gulita pada siang hari,
debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar yang masuk melalui celah yang
kecil.
Hal serupa dapat terjadi bila kita terjebak
di hutan tropis lebat pada pagi hari dimana kabut mengelilingi kita, sinar
matahari akan tampak jelas menerobos sela-sela pepohonan.
Dalam realitasnya efek Tyndall dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
1. Sorot
lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok
sengga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas.
2. Sorot
lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak
jelas.
3. Berkas
sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut
akan tampak jelas.Terjadi warna biru di langit pada siang hari. Hal ini
disebabkan karena udara mengandung partikel-partikel koloid yang berupa debu,
awan, dan kabut.
4. Pancaran
sinar matahari ke bumi pada pagi hari.
5. Terjadinya
warna biru di langit pada siang hari. Hal ini disebabkan karena udara
mengandung partikel-partikel koloid yang berupa debu, awan, dan kabut.
6. Debu
dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan :
Alat
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Lampu senter kecil
Bahan
·
Larutan gula
·
Larutan sabun
·
Larutan K2CrO4 5%
·
Sol Fe(OH)3
·
Air susu
B. Cara Kerja
1.
Menyiapkan 6 tabung reaksi yang bersih,
kemudian mengisi masing-masing tabung reaksi dengan sampel setinggi 5 cm,
seperti berikut
o
Tabung 1 dengan larutan gula
o
Tabung 2 dengan larutan gula
o
Tabung 3 dengan larutan K2CrO4
5%
o
Tabung 4 dengan larutan Fe(OH)3
o
Tabung 5 dengan air susu
Mencatat warna dan keadaan sempel (
bening atau keruh )
2.
Mengambil senter dan mengarahkan berkas
sinarnya pada masing - masing tabung
reaksi, mengamati berkas sinar dihaburkan atau di teruskan.
3.
Mencatat hasil pengamatan kedalam tabel
pengamatan
C. Tabel
Pengamatan
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan I
No
|
Sampel
|
Warna dan keadaan sampel ( bening / keruh )
|
Menghamburkan / meneruskan
cahaya
|
1
|
Larutan
gula
|
||
2
|
Larutan
sabun
|
||
3
|
Larutan
K2CrO4 5%
|
||
4
|
Sol
Fe(OH)3
|
||
5
|
Air
susu
|
BAB IV.
DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan I
No
|
Sampel
|
Warna dan keadaan sampel ( bening / keruh )
|
Menghamburkan / meneruskan
cahaya
|
1
|
Larutan
gula
|
Bening
|
Meneruskan
cahaya
|
2
|
Larutan
sabun
|
Keruh
|
Menghamburkan
cahaya
|
3
|
Larutan
K2CrO4 5%
|
Bening
|
Meneruskan
cahaya
|
4
|
Sol
Fe(OH)3
|
Keruh
|
Menghamburkan
cahaya
|
5
|
Air
susu
|
Keruh
|
Menghamburkan
cahaya
|
B. Analisa Pengamatan
Pada
percobaan tersebut dapat diketahui bahwa pada larutan
gula dan larutan K2CrO4 , berkas sinar yang berasal dari
senter tidak terlihat karena berkas sinar hanya berjalan lurus tanpa
penghamburan saat melewati zat tersebut. Oleh karena itu larutan gula dan
larutan K2CrO4 tergolong larutan sejati.
Sedangkan pada campuran sabun termasuk
koloid sehingga berkas sinar yang berasal dari senter yang kemudian melewati
larutan sabun akan dihamburkan dan menimbulkan berkas sinar pada layar dan
menyebar. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari
arah samping. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel koloid mempunyai
ukuran partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar
tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, ukuran partikel-partikelnya relatif
kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
1.
larutan gula,
·
Warna dan keadaan awal larutan gula
bening
·
Saat dikenai seberkas cahaya dengan
senter larutan gula meneruskan cahaya
·
Jadi larutan gula termasuk larutan
sejati
2.
Larutan sabun
·
Warna dan keadaan awal larutan sabun
keruh
·
Saat dikenai seberkas cahaya degan lampu
senter, larutan sabun menghamburkan cahaya
·
Jadi larutan sabun termasuk sistem
koloid
3.
Larutan K2CrO4
5%
·
Warna dan keadaan awal Larutan K2CrO4
5% bening
·
Saat dikenai seberkas cahaya dengan
senter, larutan K2CrO4 5% meneruskan cahaya
·
Jadi Larutan K2CrO4
5% termasuk larutan sejati
4.
Sol Fe(OH)3
·
Warna dan keadaan awal Sol Fe(OH)3 keruh
·
Saat dikenai seberkas cahaya dengan
lampu senter, Sol Fe(OH)3 menghamburkan cahaya
·
Jadi Sol Fe(OH)3 termasuk
sistem koloid.
5.
Air susu
·
Warna dan keadaan air susu keruh
·
Saat di kenai seberkas cahaya dengan
lampu senter, air susu menghamburkan cahaya
·
Jadi air susu termasuk sistem koloid
C. Pertanyaan
Pertanyaan
1. Manakah
sampel yang termasuk sistem koloid atau larutan sejati ?
2. Bagaimanakah
membedakan larutan sejati dan sistem koloid bedasarkan percobaan ini ?
3. Apakah
sistem koloid selalu keruh ? jelaskan
Jawaban
1. sampel
yang termasuk sistem koloid yaitu larutan sabun, Sol Fe(OH)3, dan
air susu, kemudian sampel yang termasuk larutan sejati yaitu larutan gula dan
Larutan K2CrO4 5%
2. yang
membedakan larutan sejati dan sistem koloid bedasarkan percobaan ini adalah
jika larutan sejati maka larutan tersebut meneruskan cahaya dan jika sistem
koloid maka larutan tersebut menghamburkan cahaya.
3. Sistem
kooid tidak terlalu keruh , karena partikel pertikel koloid tersebut tersebar
merata atau tidak di dalam medium air
BAB V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan :
Bedasarkan Efek Tyndall
·
Sistem koloid : bila dikenai seberkas
cahaya, maka oleh sistem tersebut akan dihamburkan
·
Larutan sejati : bila di kenai seberkas
cahaya, maka oleh larutan tersebut akan di teruskan.
B. Saran :
Perlu dilakukan percobaan lanjutan,
tentang pengamatan efek tyndall
DAFTAR
PUSTKA :
Nasir,
M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
SSCI. 2012. Text Book. Yogyakarta : Tim LBB
SSCintersolusi
https://www.google.com
/laporan kimia/EFEK
TYNDAL/SIFAT SIFAT KOLOID –
SISTEM KOLOID -
KIMIA - PAKAR ILMU.htm
PRAKTIKUM
-SISTEM- KOLOID.htm
Diakses : pada Hari Kamis 16 Mei 2013
https://www.google.com/ EFEK TYNDAL/Laporan Kimia Efek Tyndall _ Maya's
World.htm
Diakses : pada Hari Kamis16
Mei 2013
LAMPIRAN
Post a Comment